Soal Keracunan Puluhan Murid di KBB, Dinkes Temukan Bakteri Ini di Bahan Pembuat Cimin
Berikut ini kabar terbaru soal keracunan 34 siswa SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
![Soal Keracunan Puluhan Murid di KBB, Dinkes Temukan Bakteri Ini di Bahan Pembuat Cimin](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/murid-sdn-jati-3-desa-saguling-kecamatan-saguling.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal keracunan 34 siswa SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Diketahui, puluhan murid tersebut keracunan setelah makan jajanan aci mini atau cimin.
Pihak Dinas Kesehatan KBB pun mengambil sampel bahan pembuat cimin.
"Dari hasil uji laboratorium, ditemukan Bakteri Bacillus Cereus pada terigu, tepung singkong tapioka, dan bumbu rasa keju," ujar Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Wijayanto saat dihubungi Tribun Jabar, Jumat (6/10/2023).
Ia mengatakan, bakteri Bacillus Cereus merupakan penyebab paling umum dari dua gejala klinis diare dan muntah pada kasus keracunan makanan karena bakteri itu menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan diare.
"Jadi diarenya itu lebih bersifat toksik dari pada jenis bakteri intoksikasi lainnya. Bakteri Bacillus Cereus akan tumbuh secara baik apabila substratnya mengandung karbohidrat," katanya.
Baca juga: Puluhan Siswa SD di KBB Keracunan Jajanan Cimin, 1 Orang Meninggal, Alami Mual hingga Diare
Menurutnya, keracunan makanan akan timbul apabila seseorang menelan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau bentuk sporanya, kemudian bakteri bereproduksi dan menghasilkan toksin dalam usus.
Strain Bacillus Cereus yang bersifat patogenik, kata Hernawan, digolongkan ke dalam penyebab intoksikasi dan dapat dibedakan menjadi strain penyebab diare dan strain penyebab muntah.
"Strain penyebab diare dapat memproduksi enterotoksin yang dapat menyebabkan diare dan sakit perut, tetapi jarang didapatkan yang disertai dengan muntah," ucap Hernawan.
Menurut Hernawan, strain yang termasuk dalam golongan ini dapat tumbuh pada berbagai makanan dan mempunyai waktu inkubasi yang berkisar antara 8-16 jam sejak tertelan sampai timbulnya gejala intoksikasi.
"Strain yang dapat menimbulkan gejala muntah bereproduksi toksin emetik dan mempunyai masa inkubasi yang lebih pendek sekitar 1-5 jam. Toksin ini juga menyebabkan timbulnya gejala muntah dan kadang-kadang diare," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Puluhan Murid SD Keracunan Cimin di KBB, Bahan dan Bumbu Mengandung Bakteri Bacillus Cereus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.