Warga Geger, Keluarga Sebut Polisi Militer di Jeneponto Tewas Tak Wajar, Tubuh-Wajahnya Penuh Luka
Polisi Militer meninggal tergeletak dengan wajah dan badan penuh luka, warga geger, keluarga yakini kematiannya tak wajar, polisi sebut kecelakaan.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM,JENEPONTO - Anggota Polisi Militer (PM) ditemukan meninggal tergeletak di Karamaka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (8/10/2023) pukul 04.30 Wita.
Korban adalah Serda Muhtar (38), anggota Subdenpom XIV/1-1 Kabupaten Takalar yang ditemukan meninggal di dekat motornya oleh warga.
Dari foto yang diperoleh, korban mengenakan kaos oblong berwarna kuning yang dipadu jaket berwarna merah.
Wajah korban juga nampak penuh luka hingga di punggung tangannya.
Keluarga yakini korban tewas tak wajar.
Oknum Polisi Militer Meninggal Tergeletak di Dekat Motor
Oknum Polisi Militer (PM) ditemukan meninggal tergeletak di Karamaka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (8/10/2023) pukul 04.30 Wita.
Korban adalah Serda Muhtar (38), anggota Subdenpom XIV/1-1 Kabupaten Takalar yang ditemukan meninggal di dekat motornya oleh warga.
Dari foto yang diperoleh, korban mengenakan kaos oblong berwarna kuning yang dipadu jaket berwarna merah.
Wajah korban juga nampak penuh luka hingga di punggung tangannya.
"Sudah dibawa ke Rumah Sakit di Takalar," ujar kerabat korban, Dg Sese kepada Tribun-timur.com
Baca juga: Guru di Sumbawa Dipolisikan dan Dituntut Rp 50 Juta Karena Hukum Siswa Tak Salat
Ia mengatakan, pihak keluarga belum mengetahui pasti penyebab Serda Muhtar meninggal dunia.
Personel Polsek Bangkala hanya datang mengambil identitas dan belum memberikan keterangan.
"Tadi ada petugas polsek ambil identitas tapi sampai sekarang belum ada konfirmasinya," katanya menambahkan .
Saat ini, Tribun Timur masih berupaya menghubungi pihak kepolisian yang belum memberikan respon.
Diduga Bukan Korban Kecelakaan, Keluarga Curiga Kematian Serda Muhtar di Jeneponto Tak Wajar
Polisi Militer (PM) Serda Muhtar (38) dicurigai meninggal tak wajar.
Kematian Serda Muhtar di Karamaka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan bikin heboh, Minggu (8/10/2023).
Serda Muhtar diduga bukan korban kecelakaan lalu lintas.
Serda Muhtar ditemukan tergeletak di dekat motornya jenis Honda Vario plat DD 6923 LY, oleh warga.
Dugaan itu muncul dari kerabat korban, Dg Sese yang menurutnya ganjal.
"Saya ragu kalau ini kecelakaan murni," ujarnya kepada Tribun-timur.com, melalui pesan WhatsApp.
Motor Serda Muhtar Hanya Rusak Ringan
Ia mengungkapkan, luka yang dialami korban tak seperti kecelakaan pada umumnya.
Terlebih, kondisi kendaraan Serda Muhtar hanya rusak ringan.
"Lukanya lebam bagian dada, luka-luka yang serius fokus dibagian wajah saja, dan motor yang dipakai rusak tapi tidak terlalu," katanya.
Kendati demikian, pihak keluarga menginginkan agar korban diautopsi.
"Sekarang jenazahnya sudah di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, untuk diautopsi," turturnya
Baca juga: Nasib 16 Jenazah Terlantar di Bali, Ada yang Dua Tahun Berada di RSUP Prof Ngoerah Bali
Perlu diketahui, Serda Muhtar adalah anggota Subdenpom XIV/1-1 Kabupaten Takalar dan merupakan warga setempat.
Korban ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekira pukul 04.30 Wita.
Hanya saja, sebelum korban dievakuasi, pihak kepolisian Unit Laka Polres Jeneponto tak nampak di lokasi.
Serda Muhtar kemudian dibawa ke salah satu Rumah Sakit di Takalar lalu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara pada siang hari.
Serda Muhtar Sempat Bonceng Teman
Pihak keluarga Polisi Militer (PM) Serda Muhtar (38) yang ditemukan meninggal di Karamaka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengungkap fakta baru.
Kerabat korban, Dg Sese menyebut bahwa Serda Muhtar bepergian dengan seseorang sebelum ditemukan terbujur kaku di dekat motornya, Minggu (8/10/2023).
"Sementara pendalaman kasus, termasuk yang natemani semalam," ujar Dg Sese, melalui Pesan WhatsApp.
Ia mengatakan, Serda Muhtar diketahui berboncengan dengan seorang warga sipil.
Namun saat ditemukan tergeletak, rekan korban yang belum diketahui identitasnya itu sudah tak nampak di lokasi.
"Rakyat biasa, (rekannya) tidak adami (setelah kejadian)," tambahnya
HP Serda Muhtar Diamankan Polisi
Saat ini, HP milik korban tengah diamankan pihak berwajib.
Hal itu dilakukan untuk menyelidki penyebab meninggalnya oknum PM yang beralamat Takalar tersebut.
"HP korban juga sementara diamankan, cari siapa-siapa saja yang nanemani komunikasi sebelum kejadian," jatanya.
Selain itu, pihak keluarga juga menemukan banyak kejanggalan.
Pasalnya, luka yang dialami korban terbilang parah.
Namun, kendaraan sepeda motor jenis Vario plat DD 6923 LY yang ditunggangi korban hanya rusak ringan.
"Lukanya lebam bagian dada, luka-luka yang serius fokus dibagian wajah saja, dan motor yang dipakai rusak tapi tidak terlalu," lanjutnya.
Atas dasar itu, keluarga Serda Muhtar menginginkan untuk dilakukan diautopsi.
"Sekarang jenazahnya sudah di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar untuk diautopsi," tuturnya.
Polisi Ungkap Penyebab Meninggalnya Serda Muhtar di Karamaka Jeneponto
Meninggalnya Polisi Militer (PM) Serda Muhtar (38) di Karamaka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), akhirnya terungkap.
Serda Umar yang merupakan anggota Subdenpom XIV/1-1 Takalar diketahui meninggal akibat kecelakaan lalulintas (laka lantas) tunggal.
"Untuk sementara ini (korban) laka lantas tunggal," ucap Kasat Lantas Polres Jeneponto, Akp Ibrahim, melalui telepon, Minggu (8/10/2023) malam.
Ia menyebutkan, penyebab korban mengalami kecelakaan akibat jalan aspal yang dicutting (dipotong).
Korban yang menabrak jalan tersebut kemudian hilang kendali dan terjatuh.
"Pengendara melintasi jalan yang sudah dicutting itu sama alat, dia oleng terus oleng ke kanan dan jatuh," ucapnya.
Baca juga: Sosok AKP Sunarto, Kapolsek Geyer Grobogan yang Meninggal karena Kecelakaan, Tahun Depan Pensiun
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Unit Laka Polres Jeneponto menemukan sejumlah bukti.
Termasuk kerusakan sepeda motor korban yang ringsek disisi kanan.
"Jadi anggota kami tadi ke TKP, di motor itu ringseknya di sisi kanan, banyak bekas-bekas tandanya disitu di motor," tambahnya.
Saat ditanya soal rekan korban yang berboncengan dengan Serda Muhtar, Akp Ibrahim mengaku belum tahu.
Pihaknya hanya memeriksa sejumlah saksi saat melakukan olah TKP.
"Kalau terkait itu kami belum monitor, tapi dua saksi sudah diperiksa dan sudah diminta keterangannya," lanjutnya. (tribun network/thf/TribunTimur)