Bentrokan di Magelang Akibatkan Kerusakan, Polres hingga Pemkab Lakukan Pendataan dan Penyelidikan
Inilah kabar terbaru soal bentrokan yang terjadi di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2023)
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan antara dua kubu di Jalan Magelang-Jogja km 13, Dusun Kalangan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (16/10/2023), mengakibatkan kerusakan.
Pihak Polresta Magelang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Magelang untuk mendata sejumlah kerusakaan tersebut.
Ada tiga bangunan serta belasan motor yang rusak akibat bentrokan yang melibatkan Laskar PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) ini.
Kapolresta Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono mengungkapkan, pihaknya juga meminta ketua RT dan RW tempat lokasi bentrokan untuk mempercepat pendataan tersebut.
Selain itu, mediasi juga dilakukan antara dua kubu yang bentrok bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).
"Saat ini kami sedang mendata, karena kemarin ada masyarakat yang terdampak. Saat ini pak Kapolsek koordinasi dengan dengan ketua RW, ketua RT untuk mendata mana yang rusak, nanti akan lapor Pak Bupati," kata Ruruh Wicaksono, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: Bupati Magelang Bakal Lakukan Mediasi 2 Kelompok Terlibat Bentrok di Muntilan Magelang
Pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan soal pemicu bentrokan antara dua kubu tersebut.
Di sosial media sendiri, bentrokan bermula ada perusakan bendera, ada juga yang dipicu karena saling geber motor.
Meski begitu, pihak kepolisian belum memanggil saksi untuk dimintai keterangan atas bentrokan di Muntilan.
"Apakah ada pelanggaran hukum atau tidak, sementara ini kami masih mengamankan barang bukti dulu, nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," tegas Ruruh.
Pihak Polresta Magelang pun memastikan bahwa bentrokan ini tak memakan korban jiwa maupun korban yang harus dirawat di rumah sakit.
"Korban jiwa tidak ada. Korban luka belum ada laporan. Sementara ini juga belum ada laporan yang sampai dibawa ke Rumah Sakit," ungkap Kombes Ruruh, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Bentrok 2 Kubu di Muntilan, Bupati Magelang akan Lakukan Mediasi: Harapannya Tak Terjadi Lagi
Cerita Warga
Sebanyak dua rumah serta satu panti asuhan terdampak bentrokan.
Ketiga bangunan tersebut kacanya pecah lantaran terkena lembaran batu dari masa yang bentrok.
Pemilik salah satu rumah, Salis Nur Afida mengatakan bahwa ia tak tahu banyak soal kejadian tersebut.
"Sesaat sebelum saya berangkat masih aman, itu sekitar pukul 10.00 atau 11.00. Kemudian saya tahu kalau ada konvoi. Terus suami saya menceritakan ada kejadian rusuh di samping rumah lewat CCTV, itu sekitar pukul 15.00. Suami saya tidak berani keluar, lebih baik di dalam lebih aman," ungkap Salis saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (16/10/2023).
Tak hanya kaca saja yang pecah, vas bunga dari batu juga pecah lantaran digunakan massa untuk saling lempar.
"Vas bunga batu, mereka (perusuh) lempar, jadi ikut rusak," ujarnya.
Ia juga menuturkan, motor warga yang terparkir di samping rumah ikut rusak.
"Tapi kalau motor warga yang di samping rumah itu rusak, cukup banyak. Saya kurang tahu apa sebabnya tapi katanya yang rusuh sampai masuk gang sini," jelas dia.
Baca juga: Bupati Magelang Hari Ini Akan Mediasi Dua Kubu yang Bentrok di Jalan Raya Muntilan
Kronologi Versi Polisi
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Steganus Satake Bayu Setianto mengatakan, bentrok yang pecah di Muntilan, Magelang bermula dari gesekan di batikan Pabelan, Kecamatan Mungkid sekira pukul 15.20 WIB.
Mengutip Kompas.com, mulanya salah satu massa pulang ke arah Yogyakarta.
Sesampainya di Batikan Pabelan, kelompok tersebut bergesekan dengan kelompok lain.
"Dari kelompok di Batikan Pabelan ada yang luka terkena lemparan batu. Korban diduga bernama Eri yang merupakan warga Pabelan Mungkid, kemudian massa yang hendak pulang ke Yogyakarta melanjutkan perjalanan," jelas Stefanus.
Namun, sesampainya di Muntilan, massa yang hendak ke Jogja tersebut dihadang lalu terjadilah aksi pelemparan batu.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Taufiq Syarifudin)(Kompas.com, Yefta Christopherus Asia Sanjaya)