3 Hari 8 Warga Sipil Tewas Diserang KKB, Pendulang Emas hingga Pekerja Proyek Pembangunan Puskesmas
Warga sipil yang menjadi korban adalah 7 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo Papua Pegunungan dan seorang pekerja proyek pembangunan Puskesmas.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi penyerangan terhadap warga sipil kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Akibat penyerangan itu sebanyak 8 warga sipil meninggal dunia dalam rentang waktu 3 hari sejak Senin (16/10/2023) hingga Kamis (19/10/2023).
Baca juga: 5 Anggota KKB yang Tewas Kontak Senjata Teridentifikasi, Ada Komandan & Wakil Kepala Intelijen KKB
Warga sipil yang menjadi korban adalah 7 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo Papua Pegunungan dan seorang pekerja proyek pembangunan Puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Berikut daftar warga sipil yang menjadi korban penyerangan KKB dan kronologis kejadian dirangkum Tribunnews.
7 Pendulang Emas Tewas
Berdasarkan informasi dihimpun, sebanyak 30 orang KST menyerang secara membabi buta area pertambangan emas ilegal di kali Ei, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Senin (16/10/2023).
Akibatnya 7 penambang tewas seketika dan yang lainnya menyelamatkan diri.
Pelakunya diduga KST pimpinan Asbak Koranue yang merupakan bagian kelompok Egianus Kogoya.
Mereka diduga melakukan aksinya dengan menggunakan sejumlah senjata di antaranya senapan SS1 V2, panah, dan parang.
Selain itu, mereka juga membakar tiga ekskavator, dua truk, dan camp pendulang.
Julius mengatakan berdasarkan informasi terbaru total 27 orang berhasil dievakuasi dalam insiden tersebut dalam dua tahap yakni tahap pertama 18 orang dan tahap kedua 9 orang.
Baca juga: Cerita Anggota Satpol PP di Papua Selamat Dari Serangan KKB Setelah Senjata Api Pelaku Macet
"Tindakan mereka tak ubahnya aksi teroris yang mengganggu stabilitas keamanan, aparat TNI-Polri masih terus menyisir atau mencari masyarakat yang mungkin masih selamat dari aksi pembantaian ini," kata dia.
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojonoara mengatakan saat ini aparat TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku untuk mempertanggung jawabkan aksinya secara hukum.
"Korban murni masyarakat sipil tidak ada itu intel TNI atau Polri, mereka selalu mengklaim kalau korban yang mereka bantai adalah mata-mata TNI atau Polri, klaim mereka itu lagu lama," kata Julius.
Identitas korban meninggal dunia dan berhasil dievakuasi:
- Udin (Sulawesi Selatan)
- Maun (Sulawesi Selatan)
- Ardi (Sulawesi Selatan)
- Hendra (Sulawesi Selatan)
- Anju (Batak)
- Appe (Sulawesi Selatan)
- Siger (Sulawesi Selatan)