"Memang penutup sumur, menggunakan benda yang tidak kuat, seperti plastik dan kayu keropos, jadi si anak langsung jatuh ke dalam sumur," ujar Agung dikutip dari TribunJabar.id.

Sumur sedalam 14 meter itu sudah dua tahun tak dipakai dan kondisinya kering tanpa air.

Evakuasi dramatis

Lebih lanjut, Agung menceritakan kondisi korban dalam keadaan sadar dan terus menangis sejak awal terjatuh hingga saat akan dilakukan penyelamatan.

Pihaknya mengaku, petugas harus menenangkan dan membujuk korban agar tak menangis dan tidak panik karena udara yang kurang di dalam sumur.

"Kami terus membujuk supaya tidak menangis dan tidak panik, untuk mengurangi risiko kondisi si anak tersebut. Soalnya di dalam sumur udara cukup berkurang. Alhamdulillah si anak mengikuti apa yang diarahkan," kata Agung.

Baca juga: Viral Guru SMK di Tanjungpinang Diduga Tampar Muridnya, Kepala Sekolah: Salah Paham

Bocah tersebut berhasil diselamatkan sekira pukul 13.55 WIB.

Setelah itu korban langsung diserahkan ke keluarganya.

Petugas kemudian mengarahkan keluarga korban untuk memeriksa kondisi korban ke rumah sakit.

"Bahkan awalnya tidak berpikiran untuk dibawa ke rumah sakit, tapi kami arahkan untuk dibawa ke RS untuk mengecek kondisi fisik si anak tersebut."

"Takutnya ada cedera tulang, atau apa, apalagi kan sumurnya dalam banget dan kering," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin, Kompas.com/M Elgana Mubarokah)