Mensos Risma Beri Bantuan Remaja Garut yang Putus Sekolah Demi Rawat Orangtua ODGJ
Risma memberikan bantuan dalam bentuk peralatan sekolah, hingga renovasi rumah dan tempat usaha warung kelontong keluarga Entis
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Entis Sutisna, yang merawat ibunya yang mengalami disabilitas mental Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat.
Entis rela putus sekolah lantaran harus merawat ibunya.
"Tadi saya sudah kontak direktur rumah sakit untuk perawatan disabilitas mental. Ibu Siti Salamah kini dirawat di RSJ Marzoeki Mahdi Bogor,” ungkap Risma melalui keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Risma memberikan bantuan dalam bentuk peralatan sekolah, hingga renovasi rumah dan tempat usaha warung kelontong keluarga Entis.
Baca juga: Mensos Risma Beberkan Kriteria Masyarakat yang Berhak Dapat Bantuan Permakanan
Selain renovasi rumah, isi hunian berupa tempat tidur, lemari pakaian, peralatan dapur dan kursi juga diberikan oleh Kementerian Sosial.
Untuk meningkatkan penghasilannya, Kemensos juga menawarkan pekerjaan kepada Mahdar di Sentra milik Kemensos di Bandung.
"Kalau kondisi ibunya sudah baik, kakaknya bisa ikut bekerja dengan kami," kata Risma.
Dalam hal pendidikan, Kemensos mengadvokasi pendidikan Entis dengan berkoordinasi dengan SMPN 2 Tarogong Kaler.
Kemensos juga memberikan bantuan berupa peralatan sekolah untuk Entis.
"Entis juga sudah bisa sekolah kembali, sudah difasilitasi oleh kepala desa,” tutur Risma.
Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Siti Salamah bergantung pada penghasilan anak pertamanya, Mahdar, yang bekerja sebagai kuli panggul sayur. Ketiadaan sang ayah, menjadikan Mahdar sebagai tulang punggung keluarga.
Ia bekerja empat hari dalam seminggu dengan upah Rp70.000 per hari atau Rp280.000 per minggu. Terkadang, para tetangganya juga memberikan bantuan kepada Siti Salamah.
Sebelumnya, viral di media sosial, Entis Sutisna (15) dan kakaknya Mahdar (25), bersama-sama merawat ibunya, Siti Salamah (49) yang mengidap disabilitas mental. Sementara ayah mereka telah meninggal dunia dua tahun lalu.