Gempa M 6,6 Guncang Kupang, Kantor Bupati Rusak hingga Terjadi 7 Gempa Susulan
Gempa magnitudo 6,6 di Kupang, NTT rusak kantor bupati. Wakil Bupati sebut plafon hampir lukai ASN
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gempa magnitudo 6,6 guncang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/11/2023) pukul 04.04 WIB.
Mengutip laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di kedalaman 10 km yang berpusat berada di darat 24 Km Tenggara Kupang.
Gempa yang tak berpotensi tsunami tersebut membuat Kantor Bupati Kupang rusak.
Wakil Bupati Kupang, jerry Manafe mengatakan, plafon gedung roboh saat terjadi gempa.
"Plafon-plafon banyak yang roboh berjatuhan di lantai," kata Jerry seperti yang diwartakan Kompas.com.
Jatuhnya plafon tersebut hampir menimpa sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang sedang bertugas.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Kupang NTT: 7 Kali Gempa Susulan, Kantor Gubernur Retak
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Ia juga mengatakan, pihaknya masih mendata bangunan-bangunan yang rusak di wilayahnya.
"Guncangan gempa pagi tadi sangat keras, sehingga banyak rumah warga yang rusak. Kita masih terus data," ujar Jerry.
7 Gempa Susulan
Mengutip Pos-Kupang.com, kepala BMKG NTT, Margiono mengatakan, telah terjadi tujuh gempa susulan.
Berikut data gempa susulannya:
- Pukul 05.28 WIB, magnitudo 3,1
- Pukul 06.03 Wita, magnitudo 3,3
- Pukul 06.51 Wita
- Pukul 07.12 Wita, magnitudo 3,2
- Pukul 07.22 Wita, magnitudo 2,2
- Pukul 07.21 Wita, magitudo 2,6
- Pukul 08.37 Wita, magnitudo 3,2
Dirasakan di 7 Wilayah
BMKG telah mencatat, gempa di Kupang ini bisa dirasakan di tujuh wilayah.
Dari laman resmi BMKG, gemba M6,6 tersebut bisa dirasakan di:
- VI Kupang
- IV-V Kabupaten Timor Tengah Selatan
- III Rote
- III Waingapu
- III Alor
- II Larantuka
- II Lembata
Skala MMI Gempa BMKG
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Kompas.com, Sigiranus Marutho Bere)