Yoris Sangat Terpukul Lihat Adegan Danu Seret Jasad Tuti ke Mobil Alphard
Polisi telah menggelar pra rekonstruksi pembunuhan Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Polisi telah menggelar pra rekonstruksi pembunuhan Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu pada Kamis (2/10/2023).
Sebanyak 95 adegan memperjelas peran lima tersangka sebanyak lima orang dalam tragedi di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat dua tahun lalu.
Dalam kegiatan tersebut, keluarga korban yaitu Yoris Raja Amanullah juga turut menyaksikan jalannya pra rekonstruksi.
Baca juga: Kakak Tuti Setuju Danu jadi Justice Collaborator Kasus Pembunuhan di Subang, Yoris Tegas Menolak
Tim Polda Jabar menggelar prarekonstruksi di sejumlah TKP berdasarkan keterangan atau pengakuan salah satu tersangka, Muhammad Ramdanu alias Danu, pada Kamis (2/11/2023).
Melihat adegan-adegan tersebut, Yoris sangat kesal dengan para tersangka. Pasalnya mereka adalah orang terdekat dengan korban.
Ia mau menangis karena ibu dan adiknya itu dihabisi nyawanya dengan begitu sadis.
Yoris mengatakan, pada rekonstruksi tersebut, Danu ikut menyeret sang ibu dari kamar mandi ke bagasi mobil Alphard yang terparkir di samping rumah melalui pintu belakang.
Saat itu, Danu dibantu oleh tersangka lain, Arighi dan Abi.
Setelah itu, jasad Tuti kemudian dinaikkan ke dalam bagasi mobil Alphard.
Yoris tidak menyangka, Danu yang selama ini begitu disayangi sang ibu bisa berbuat tega kepadanya.
"Geram, gak nyangka, kesal," kata Yoris melalui pengacaranya, Leni Anggraeni, dikutip dari Tribunnewsbogor, Jumat (3/11/2023).
Menurut Yoris, Danu selama ini cukup dekat dengan Tuti dan Amalia.
Baca juga: Dua Tahun Kasus Subang Belum Terungkap, Kuasa Hukum Danu Sebut Pelaku Rekayasa Pembunuhan
"Padahal mamah orang yang selalu sayang ke Danu mengangkat harkat derajat dia," jelasnya.
Ia juga tak kuasa melihat ibunya diseret para tersangka.
"Duh hayang ceurik mamah kuat dikitu-kitu, jeung Amel kuat dikitu-kitu (pengen nangis mamah dan Amel diperlakukan seperti itu)," jelas Yoris.
Yoris bahkan mengumpamakan perlakuan mereka seperti iblis.
"Mereka iblis lebih dari iblis," tandasnya.
Adegan Pembunuhan
Terdapat sekitar 95 adegan yang memperagakan kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat prarekonstruksi.
Salah adegan yang terlihat dari luar TKP adalah adegan ketika Yosep mengangkut jasad Amalia Mustika Ratu ke dalam mobil Alphard.
Reka adegan tersebut terjadi dalam adegan ke-70 sampai 85.
Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id dari luar TKP, Yosep terlihat mengangkut Amalia yang digantikan oleh manekin.
Yosep membawa jasad putrinya itu melalui pintu depan rumah, kemudian mengarah ke bagasi mobil Alphard yang terparkir tepat di sampingnya.
Kemudian, Yosep menyimpan jasad Amalia tepat di atas jasad Tuti yang telah terlebih dahulu disimpan oleh tiga tersangka lainnya.
Setelah adegan memasukan kedua jasad Ibu dan anak tersebut, pada adegan ke-94, Danu terlihat sibuk membawa sebuah ember berisi air.
Air dalam ember itu untuk membersihkan lantai dari bercak darah maupun bekas kaki para tersangka yang ada pada bagian depan hingga ke dalam rumah.
Setelah membersihkan lantai, adegan prarekontruksi pun selesai, Danu kembali pulang menggunakan motor bebek menuju arah Jalancagak.
Sementara Yosep dan kedua anak Mimin tak diketahui kemana perginya setelah itu.
Di Mana Mimin Saat Kajadian?
Kepala Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan menyatakan, Mimin berada di dalam rumah saat eksekusi kedua korban.
"Danu hanya mengetahui Mimin sudah ada di dalam rumah TKP," kata Surawan kepada awak media usai prarekonstruksi, Kamis sore.
"Tidak tahu datangnya Mimin dari mana sehingga tadi tak kita peragakan adegan Mimin di luar, Danu tak melihat Mimin saat masuk ke TKP," lanjutnya.
Sebanyak 95 adegan yang diperagakan dalam prarekontruksi ini semuanya berdasarkan pengakuan dan keterangan Danu tak ada yang ditambah atau dilebihkan.
"Apa yang dilihat Danu kita peragakan, yang tidak dilihat oleh Danu ya tidak kita peragakan," ucapnya
Surawan menegaskan, kedatangan keempat tersangka di TKP mulai pukul 21.00 WIB diawali oleh Yosep dan Danu.
"Mimin datang sekitar pukul 23.00 WIB lewat depan rumah tanpa diketahui oleh Danu," katanya.
"Posisi Mimin maupun kedua anaknya datang saat kedua korban sudah tidur, hanya ada Yosep di rumah yang belum tidur, selanjutnya datang kedua anak Mimin, disusul Mimin," imbuhnya.
Hingga hari ini, Surawan Menegaskan bahwa keempat tersangka lainnya masih belum mengakui perbuatannya dan menolak keras keterangan Danu.
Lebih lanjut, Surawan mengatakan, mengatakan prarekonstruksi kasus Subang setidaknya sudah bisa mengungkap tabir kelam pembunuhan Ibu dan Anak yang sudah 2 tahun tak terungkap.
"Tadi prarekonstruksi juga turut dipantau oleh Jaksa dari Kejaksaan Tinggi Jabar dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)," ujar Surawan.
"Adegan-adegan prarekontruksi tersebut sesuai apa yang dilihat oleh Danu langsung saat di TKP, " kata Surawan.
(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati/Ahya Nurdin/Tribunnewsbogor.com/Vivi Febrianti)