DPRD Jabar Soroti Kasus Siswa SMP Bunuh Teman, Korban Ditemukan Tewas Megapung di Sungai
Kasus pembunuhan yang dilakukan siswa SMP di Garut, Jawa Barat mendapat sorotan dari DPRD Jabar. Pelaku diduga miliki dendam ke korban.
Editor: Abdul Muhaimin

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNNEWS.COM - Siswa SMP di Garut, Jawa Barat bernama Agum Gumelar (13) dilaporkan hilang sejak Senin (30/10/2023) oleh orang tuanya.
Agum Gumelar ditemukan tewas mengambang di sungai pada Jumat (3/11/2023).
Setelah diselidiki, terungkap Agus Gumelar dibunuh teman sekolahnya sendiri.
Kasus pembunuhan yang dilakukan siswa SMP ini mendapat sorotan dari DPRD Jawa Barat.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Enjang Tedi mengatakan keprihatinannya terkait peristiwa tersebut.
Baca juga: Pemkab Garut Bakal Dampingi Keluarga Siswa SMP yang Dibunuh Temannya
Ia menyebut, peristiwa yang banyak menyayat hati masyarakat itu bisa disebutkan sebagai kejadian luar biasa.
"Saya speechless membaca berita dan dengar kejadian kejahatan pembunuhan yang dilakukan anak di bawah umur ini," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (7/11/2023).
Ia menuturkan, penyebab kematian korban yang juga masih dibawah umur itu merupakan kejadian yang tidak bisa diterima oleh nalar.
Apalagi menurutnya, korban meninggal disebabkan oleh masalah sepele, lantaran pelaku sakit hati lalu dendam setelah bagian kepalanya tersasar smash bola voli.
"Prihatin, miris, ini mengerikan, ini kejadian luar biasa, peristiwa pembunuhan dilakukan anak di bawah umur yang penyebabnya sakit hati dan dendam karena hal sepele," ungkapnya.
Enjang mendesak aparat penegak hukum, Pemerintah Kabupaten Garut, dan dinas terkait melakukan pendalaman terkait motif yang lebih mendalam dari kejadian itu.
Baca juga: Motif Siswa SMP di Garut Bunuh Temannya, Korban Dibiarkan Hanyut di Sungai dan Dilaporkan Hilang
Terkait pelaku, Enjang meminta dilakukan observasi dan bimbingan konseling dengan menggali informasi lebih dalam.
"Ini harus digali, apa penyebab anak di bawah umur bisa melakukan dengan tingkat kebrutalan dan perilaku sadis terhadap temannya sendiri," ungkapnya.
"Hal ini harus dilakukan sebagai bahan evaluasi dan edukasi bagi anak-anak lainnya termasuk para orang tua," lanjutnya.
Ia juga meminta para orang tua agar turut serta aktif dalam mengambil pelajaran penting dari peristiwa tragis tersebut.
Salah satunya, ucap Enjang, dengan menjadikan bahan evaluasi terhadap pola asuh kepada anak yang mereka lakukan selama ini, termasuk mengontrol segala sesuatu yang anak dapatkan dari dunia luar.
"Karena asupan pendidikan kepada anak dari luar seringkali tidak dapat dikontrol dan dapat jadi variabel pengaruh yang lebih kuat," tandasnya.
Baca juga: Detik-detik Siswa SMP di Garut Bunuh Temannya, Korban Dilaporkan Hilang dan Ditemukan di Sungai
Sebelumnya, publik dibuat geger dengan kematian anak SMP bernama Agum Gumelar (13), ia dibunuh secara sadis oleh teman sepermainannya.
Korban dan pelaku merupakan warga Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Korban dihabisi dengan sayatan benda tajam di leher dan tangan, perbuatan pelaku itu dilakukan di Sungai Cimanuk di wilayah Kecamatan Cibiuk.
Korban sebelumnya dinyatakan hilang oleh pihak keluarga, hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak sudah membusuk di pinggiran sungai.
Setelah diselidiki polisi, pelaku melakukan hal tersebut didasari oleh dendam setelah sebelumnya kepala pelaku terkena bola voli saat bermain dengan korban.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul ''Mengerikan, Ini Kejadian Luar Biasa'' Anggota DPRD Jabar Soroti Kasus Bocah Habisi Teman di Garut
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.