Penemuan Mayat Sopir Taksi Online, Saksi: Pelaku Berbahasa Sunda Halus, Sempat Beli Sandal Jepit
Asep Saepudin (60) yang juga Ketua RT 03/02, Kampung Cireunghas mengatakan sempat melihat dua orang yang mengendarai mobil tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Kasus pembunuhan sopir online yang ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat lakban di dalam mobil berinisial S (55) di Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (7/11/2023) masih menjadi misteri.
Meski demikian seorang warga mengaku sempat melihat dan ngobrol dengan terduga pelaku.
Asep Saepudin (60) yang juga Ketua RT 03/02, Kampung Cireunghas, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, mengatakan sempat melihat dua orang yang mengendarai mobil tersebut.
Baca juga: Mayat Wanita yang Hendak Dibuang Pakai Becak Motor Diduga Korban Pembunuhan, Pria RB Diburu Polisi
Asep mengungkapkan keduanya sempat mengajak ngobrol sambil menanyakan lokasi masjid terdekat pada Selasa pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Mobil Daihatsu Xenia yang dikendarai dua pria misterius tersebut diparkirkan di halaman sebuah minimarket.
Dijelaskannya, orang yang mengemudi memiliki perawakan yang cukup tinggi. Sedangkan temannya agak pendek.
Dari omongan mereka, Asep menduga keduanya merupakan orang dari timur, mengingat bahasa Sundanya sangat halus.
"Pake bahasa Sunda ngomongnya juga halus banget, itu kata orang yang perawakannya tinggi dan yang bawa mobil putih," katanya.
Ia juga mengungkapkan mobil tersebut datang dari arah Kota Sukabumi.
"Dia (pelaku) datang dari arah kota kayanya, sekitar pukul 05:30 WIB. Pada saat itu saya lagi nyiapin dagangan," ucapnya, kepada Tribunjabar.id, Kamis (09/11/2023).
Baca juga: Penemuan Mayat Bapak & Balita di Koja, Tetangga Soroti Reaksi sang Istri: Kita Sempat Dobrak Rumah
Saat dua orang laki-laki turun dari mobil Xenia putih tersebut, tiba-tiba salah seorang dari kedua tersebut menghampiri Asep.
Sambil sedikit mengobrol ia pun sempat ditawari diajak ngopi oleh mereka.
"Sebelumnya nanya alamat, ada dua orang laki-laki, yang satu tinggi yang satu lagi agak pendek. Kalau yang tinggi itu supirnya, yang bawa mobil, dia pake baju warna biru," tuturnya.
"Sudah gitu dia (pelaku) nanyain masjid, yaudah saya tunjukin aja masjidnya, kalau saya mah langsung dagang aja, tidak ada curiga apa-apa," tutur Asep.