Evakuasi Udara Terhambat Cuaca, Bangkai Pesawat Super Tucano Bakal Dipotong-potong
Bangkai pesawat Super Tucano itu, kata dia, rencananya akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma R Agung Sasongkojati mengatakan proses evakuasi puing dua pesawat Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan terhambat cuaca.
Namun demikian, kata Agung, hari ini Minggu (19/11/2023) sejumlah bagian dari pesawat telah berhasil diangkat.
"Pada hari ini kami sudah berhasil mengangkat beberapa bagian dari pesawat. Belum seluruhnya karena ada masalah cuaca yang sangat mengganggu," kata Agung dalam keterangan video pada Minggu (19/11/2023).
Agung mengatakan, proses pencarian dan pengumpulan puing-puing pesawat akan terus dilanjutkan dengan melihat kondisi cuaca yang ada.
Bangkai pesawat Super Tucano itu, kata dia, rencananya akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut.
"Karena tidak mungkin mengangkut dengan udara, namun akan diangkut lewat jalan darat. Dan ini agak sulit mengingat medan yang sangat terjal dan berbatu serta tidak keras," kata Agung.
Pasukan Elit Dilibatkan
Pasukan elit TNI Angkatan Udara (AU) yakni Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) juga turut dikerahkan untuk mendampingi tim investigasi yang melakukan penyelidikan terkait kecelakaan dua pesawat Super Tucano TNI AU di Pasuruan Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023) kemarin.
Agung menjelaskan tim dari Kopasgat akan mendampingi tim investigasi dari Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU dan juga tim dari Skadron Teknik.
Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat (17/11/2023).
"Mengenai tim, timnya ada dua. Saya lihat sendiri bahwa timnya terdiri dari Puslaiklambangja, Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang Kerja TNI AU didampingi oleh tim dari skadron teknik dan dari Depo Teknik. Selanjutnya juga didampingi oleh dari Komando Pasukan Gerak Cepat. Itu dua tim," kata Agung.
"Jumlahnya sekitar masing-masing 10 saya lihat. Namun lebih besar lagi karena pendampingnya banyak karena untuk mengangkut-angkut (puing pesawat)," sambung dia.
Baca juga: BREAKING NEWS KA Probowangi Tertemper Truk di Lumajang Perjalanan Kereta Lintas Ketapang Terganggu
Untuk proses investigasi, kata Agung, sementara ini sudah dapat dilaksanakan oleh internal TNI AU.
TNI AU, kata Agung, memiliki personel yang merupakan lulusan dari sekolah-sekolah investigasi di luar negeri yang cukup handal khususnya di bidang penerbangan militer.