Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AU Evakuasi Senapan Mesin Berat dari Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan

Pesawat tersebut dilengkapi senjata internal berupa Senapan Mesin Berat (SMB) jenis FN Herstal M3P.

Editor: Erik S
zoom-in TNI AU Evakuasi Senapan Mesin Berat dari Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan
Kolase Tribunnews.com
Pesawat TNI AU mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur hari ini, Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 11.20 WIB. - Berikut kronologi dan penyebab jatuhnya pesawat tempur milik TNI AU 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG -  Tim Investigasi TNI AU mengevakuasi senjata internal dari 2 pesawat EMB-314 Super Tucano bernomor ekor TT-3111 dan TT-3103 yang jatuh di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Super Tucano merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (counter insurgency) atau pesawat antiperang gerilya.

Dengan desain tersebut, pesawat itu dapat berperan mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.

Baca juga: Hadi Tjahjanto Melayat ke Rumah Duka 4 Prajurit TNI AU, Akui Kenal Korban Kecelakaan Super Tucano

Pesawat buatan pabrikan Embraer Brasil itu dilengkapi senjata internal berupa Senapan Mesin Berat (SMB) jenis FN Herstal M3P.

SMB tersebut, terpasang masing-masing satu pucuk pada setiap sisi sayapnya.

Terkait bangkai pesawat yang jatuh itu, sudah ada perintah mengevakuasi dan dilakukan personel gabungan dari Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU dan Skadron Teknik Lanud Abdulrachman Saleh.

"Insyallah, semoga dalam waktu seminggu ini (bangkai pesawat) bisa diangkut semuanya untuk kemudian dibawa ke sini (Lanud Abdulrachman Saleh)," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati pada Sabtu (18/11/2023).

BERITA REKOMENDASI

Saat ini yang sudah diangkut (dievakuasi) adalah senjata.

"Perlu diketahui, setiap pesawat membawa dua senjata berupa senapan mesin kaliber besar. Tidak ada amunisinya, namun tentu juga harus diamankan," kata dia.

Selain senjata internal, beberapa bahan berbahaya lainnya juga ikut dievakuasi oleh Tim Investigasi TNU AU.

"Selain itu ada cartridge, yaitu semacam bahan peledak yang digunakan untuk melontarkan kanopi maupun kursi lontar, serta bahan peledak lain yang digunakan menurunkan roda apabila roda pesawat mengalami macet,"

"Bahan berbahaya ini sudah diamankan. Karena kalau tidak segera diamankan, sangat berbahaya apalagi ini adalah pesawat militer," terangnya.


Menurut Agung, area kecelakaan kedua pesawat tersebut tidak terlalu luas.

Baca juga: Detik-detik Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh, Warga : Ada Suara Gemuruh Lalu Terdengar Ledakan

"Tidak terlalu luas, itu semua berdekatan. Hampir semua reruntuhan itu berdekatan," pungkasnya.

Jatuh saat latihan

Diberitakan sebelumnya, dua pesawat milik TNI AU, yaitu EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 jatuh di area Watu Gede Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023) siang.

Dua pesawat itu berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

Pada awalnya ada sebanyak 4 pesawat Super Tucano take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.50 WIB.

Lalu pada pukul 11.18 WIB, kedua Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak.

Sedangkan dua Super Tucano lainnya, kembali mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh sekitar pukul 11.31 WIB.

Baca juga: Cerita 4 Personel TNI AU yang Selamat dari Insiden Jatuhnya Pesawat Super Tucano di Pasuruan

Identitas kru dari dua Super Tucano yang jatuh adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai front seater dan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya sebagai back seater di Super Tucano TT-3111.

Sedangkan Mayor Pnb Yuda A. Seta sebagai front seater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai back seater di Super Tucano TT-3103.

Keempatnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Atas jasa-jasanya selama mengabdi, para korban mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB). Dimana, dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi.

Dengan adanya KPLB tersebut, maka Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Pnb Subhan berpangkat menjadi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Anumerta.

Sedangkan Letkol Pnb Sandhra Gunawan berpangkat menjadi Kolonel Pnb Anumerta. Kemudian, Mayor Pnb Yuda A. Seta berpangkat menjadi Letnan Kolonel (Letkol) Pnb Anumerta.

Baca juga: Takziah ke Rumah Duka, Menhan Prabowo Siap Bantu Keluarga Korban Pesawat Super Tucano TNI AU

Keempat jenazah telah dimakamkan di dua lokasi berbeda pada Jumat (17/11/2023), sesuai dengan permintaan keluarga.

Tiga jenazah yang dimakamkan di TMP Untung Suropati Malang adalah Marsma TNI Anumerta Widiono Hadiwijaya, Marsma TNI Anumerta Subhan, dan Kolonel Pnb Anumerta Sandhra Gunawan.

Sedangkan Letkol Pnb Anumerta Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun.

Penulis: Kukuh Kurniawan

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Senjata Internal dan Peledak dari 2 Pesawat Super Tucano Yang Jatuh di Pasuruan Dievakuasi

Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas