Sifat Mahasiswa asal Sumut yang Tewas di Bali Terkuak, Pihak Keluarga Beberkan 3 Kejanggalan
Monalisa mengungkapkan bahwa, sampai saat ini ia belum percaya adiknya meninggal dunia dengan cara tragis
Editor: Eko Sutriyanto
![Sifat Mahasiswa asal Sumut yang Tewas di Bali Terkuak, Pihak Keluarga Beberkan 3 Kejanggalan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mayat-mhs2343.jpg)
Hotman Paris meminta agar keluarga Aldi ada yang menghubunginya.
Hotman diduga akan membantu keluarga Aldi dalam mengusut kasus dugaan pembunuhan tersebut.
"Apa keluarga butuh bantuan Hotman 911?? Anaknya mati?" imbuh Hotman Paris.
![Kematian Mahasiswa Asal Medan di Bali Dinilai Janggal, Hotman Paris Siap Beri Bantuan Hukum](https://asset-2.tstatic.net/bali/foto/bank/images/Kematian-Mahasiswa-Asal-Medan-di-Bali-Diniliai-Janggal-Hotman-Paris-Siap-Beri-Bantuan-Hukum.jpg)
Keluarga Tuntut Keadilan
Melalui laman instagramnya, kakak ASN, Monalisa Nababan pun meminta pertolongan ke Presiden Jokowi.
"Adik saya ALDI SAHILATUA NABABAN yang berstatus mahasiswa di Elisabeth International Bali ditemukan MENINGGAL DIBUNUH di kostnya Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan," tulis Monalisa Nababan dalam unggahannya.
Mengurai kematian sang adik, Monalisa menyebut beberapa kejanggalan dalam kasus terbunuhnya ASN.
Pertama, Monalisa terkejut kala melihat kondisi jasad ASN yakni tampak lebam dengan alat kelamin yang pecah dan mengeluarkan banyak darah dan mulut dan hidung terdapat banyak darah.
Lalu kondisi engsel siku tangannya tampak bergeser.
Selain kejanggalan tersebut, ada pula hal aneh kedua terkait kematian ASN yakni terkait aksi dokter yang menolak keluarga korban melihat proses autopsi ASN.
Baca juga: Mayat Warga Martapura Timur Ditemukan di Lahan Kosong, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Tindak Kekerasan
Proses autopsi ASN pun baru dilaksanakan empat hari setelahnya.
"Sekarang jenazah sedang di autopsi di RS Bhayangkara Medan. Tapi dari PIHAK KELUARGA TIDAK DIPERBOLEHKAN IKUT MENYAKSIKAN PROSES AUTOPSI. Sementara kami pihak keluarga sudah memberi opsi untuk diwakilkan dokter yang ditunjuk keluarga tapi tidak diterima oleh DOKTER FORENSIK DESI dah bahkan ruangan bedah dikunci rapat dan dikawal penjaga. Kami tidak diperbolehkan mendokumentasikan jenazah dari mulai pembukaan peti sampai di autopsi," kata Monalisa.
Mengetahui hal tersebut, ibunda ASN pun histeris di depan ruangan autopsi.
Wanita paruh baya itu berteriak-teriak lantaran tak diizinkan melihat jasad ASN yang telah terbujur kaku.
"Anakku Tuhan, kenapa enggak diperbolehkan kami saksikan anak kami dibedah, tolong Tuhan, ada apa ini sebenarnya, Aldiku! Sampai mati anakku Tuhan," kata ibunda ASN seraya berteriak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.