Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKSDA Pangkalan Bun Ungkap Pemicu Buaya Agresif dan Serang Warga

Isak tangis keluarga pecah menyambut kepulangan Habil yang sudah tak bernyawa

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BKSDA Pangkalan Bun Ungkap Pemicu Buaya Agresif dan Serang Warga
Tangkapan Layar/Damkar Kobar
Proses pencarian jenazah Habil (10), korban yang diduga diterkam buaya di Sungai Arut akhirnya ditemukan, Sabtu (25/11/2023) malam WIB. 

Dendi menambahkan irisan aktivitas manusia dan buaya juga menjadi pemicu buaya menjadi lebih agresif.

"Kami berharap masyarakat sekitar Sungai Arut memahami kearifan lokalnya yang mengetahui buaya merupakan satwa liar yang hidup di Sungai Arut sejak dulu,"

Sebelumnya buaya sudah sering muncul di sekitar Sungai Arut.

Sebagian masyarakat sekitar Sungai Arut percaya bahwa buaya tersebut adalah leluhur mereka yang sudah sejak lama hidup berdampingan dengan masyarakat dan tidak pernah mengganggu.

"Dari sudut pandang konservasi buaya juga bagian dari ekosistem Sungai Arut, alih fungsi kawasan yang tadinya habitat buaya menjadi pemukiman membuat irisan aktivitas manusia dengan buaya," ujar Dendi.

Dendi mengatakan semua perairan di Kotawaringin Barat merupakan habitat buaya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Ekosistem Sungai Arut Rusak Pakan Berkurang, Diduga Jadi Penyebab Buaya Agresif Serang Manusia  dan Isak Tangis Pecah saat Habil, Korban yang Dibawa Buaya di Sungai Arut Kobar Kalteng Ditemukan

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Kalteng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas