Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anaknya Disiksa Makan Sendal Berlumpur dan Daun, Orang Tua Korban: Pak Menteri Harus Turun Tangan

Tak terima anaknya disiksa makan sendal berlumpur dan makan daun, orang tua di Medan minta Menteri turun tangan di kasus bully anaknya.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Anaknya Disiksa Makan Sendal Berlumpur dan Daun, Orang Tua Korban: Pak Menteri Harus Turun Tangan
TribunMedan/HO
Satu Siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)1 Kota Medan menjadi korban pembullyan dan penyiksaan oleh teman-temannya dan viral di sosial media. Tak terima anaknya disiksa makan sendal berlumpur dan makan daun, orang tua di Medan minta Menteri turun tangan di kasus bully anaknya. (TRIBUN MEDAN/HO) 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Siswa kelas 1 MAN 1 Medan disiksa oleh teman dan alumni diduga karena  menolak bergabung ke dalam geng diduga geng motor berisikan pelajar MAN 1 Medan dan alumni sekolah tersebut.

Kemudian, penganiayaan ini juga diduga karena alumni maupun siswa yang tergabung ke dalam geng tak senang korban MH (14) berteman dengan siswa SMA lainnya yang dianggap musuh dari pelajar MAN 1 Medan.  

Baca juga: Viral Bocah 7 Tahun Laporkan Ibu ke Polisi, Marah Tak Diberi Uang, Keluarga Minta Jangan Di-bully

Ibu korban, Khairani Anwar menceritakan kronologi dugaan penyiksaan yang dialami anaknya tersebut.

Ia tak terima anaknya digebuki, dipaksa makan sendal berlumpur, makan daun serta meminum air yang sudah diludahi sekitar 20 orang.

Bahkan parahnya lagi, punggung telapak tangan anaknya disundut besi kunci kendaraan yang sebelumnya dibakar menggunakan korek api hingga berbentuk huruf PA.

Menurut informasi yang diterima Khairani, penyiksaan ini lantaran anaknya menolak bergabung ke dalam geng diduga geng motor berisikan pelajar MAN 1 Medan dan alumni sekolah tersebut.

Kemudian, penganiayaan ini juga diduga karena alumni maupun siswa yang tergabung ke dalam geng tak senang karena anaknya MH berteman dengan siswa SMA lainnya yang dianggap musuh dari pelajar MAN 1 Medan.

BERITA TERKAIT

Padahal, kata pembina rumah Tahfizh Quran Anwar Saadah, anaknya berteman dengan pelajar sekolah lain lantaran pelajar itu alumni tahfizh nya, dimana itu muridnya.

"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan MH. Mereka gak senang habib berteman dengan anak SMA negeri 6,"kata Khairani Anwar, Sabtu (25/11/2023).

Sebelum dugaan penculikan dan penyiksaan ini terjadi, Khairani juga menyebut anaknya sempat diancam dibunuh.

Namun ada tawaran lain jika ia tak mau hal itu terjadi, yakni MH harus menjebak temannya yang berada di sekolah lain supaya datang.

Tapi hal itu ditolak korban sehingga ialah yang disiksa sampai memar dan luka-luka.

"Karena anak saya tidak tega. Dari hatinya dia gak mau karena takut kawannya mati." ucap Khairani Anwar

Baca juga: Mahasiswa Asal Medan Meninggal di Bali, Keluarga Sebut Korban Selalu Cerita kalau Ada Masalah

Usai mengalami dugaan penyiksaan, MH mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir dan melepuh di tangan sebelah kanan akibat disundut besi panas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas