Fakta Bocah 10 Tahun Tewas Diterkam Buaya di Kalteng: Videonya Viral dan Korban Sempat Minta Tolong
Berikut fakta-fakta bocah 10 tahun tewas diterkam buaya di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus buaya menyerang manusia dilaporkan terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Instias korban seorang bocah berumur 10 tahun berinisial Habil.
Korban diterkam buaya saat mandi di Sungai Arut Kobar.
Jasad Hb berhasil ditemukan setelah beberapa jam hilang.
Berikut fakta-fakta bocah 10 tahun tewas diterkam buaya di Kalteng dirangkum Senin (27/11/2023):
Baca juga: BKSDA Pangkalan Bun Ungkap Pemicu Buaya Agresif dan Serang Warga
Video viral
Video detik-detik saat buaya membawa jasad korban di rahangnya viral di media sosial.
Rekaman diunggah oleh sejumlah akun Instagram seperti @ndoflashlight.
Pada rekaman terlihat warga dan tim penyelamat melakukan pencarian di sekitar Sungai Arut Kobar.
Pawang buaya turut membantu untuk mempercepat penemuan jasad korban.
Beberapa saat kemudian, muncul seekor buaya dengan kondisi sudah menggigit jasad korban.
Pada video lain, buaya berhasil dibawa ke daratan setelah ditangkap warga.
Hingga hari ini, video buaya terkam bocah 10 tahun di Kalteng sudah ditonton lebih dari 800 ribu kali.
Kronologi kejadian
Tim Basarnas Palangkaraya menceritakan kronologis hingga bocah 10 tahun jadi korban serangan buaya di Sungai Arut Kabupaten Kobar.
Basarnas Palangkaraya menceritakan, bocah berumur 10 tahun diketahui bernama Habil, warga Mendawai Seberang RT 5, Kotawaringin Barat hilang saat mandi di Sungai Arut Kobar pada Sabtu (25/11/2023) pagi.
Dia dilaporkan hilang diduga Diterkam buaya hingga tengelam dibawa predator ganas diperbatasan RT 7 dan RT 8 Mendawai Seberang Kotawaringin Barat.
Berdasarkan rilis Basarnas Palangkaraya Habil yang tengah asik mandi di Sungai Arut tiba-tiba diterkam buaya.
"Habil sempat meminta tolong, namun ketika temannya mau menolong, Habil sudah tenggelam," ungkap Irjanur keluarga korban dikutip dari rilis Basarnas Palangkaraya.
Dwi Agus Suhartono, Kabid Pemadaman, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana Damkar Kobar, menyampaikan pihaknya menerima laporan dari warga RT 5 Mendawai Seberang.
"Mako Damkar menerima laporan dari warga pukul 10.45 WIB," terang Dwi.
Baca juga: Videonya Main Game Saat Paripurna Viral, Ini Penjelasan Anggota DPRD Batam
Dalam video yang beredar di media sosial jenazah korban masih berada di mulut buaya.
Setelah hampir 1 (satu) jam potensi SAR yang terdiri dari Damkar Kobar, Satpolairud Polres Kobar, BPBD Kobar, Basarnas Kobar dan Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai, berkumpul di lokasi kejadian.
"Potensi SAR tiba pukul 11.45 WIB langsung melakukan penyisiran untuk berusaha menyelamatkan korban dengan nama M. Habil Siswa Kelas 4 SDN Mendawai Seberang," tutur Dwi.
Sempat terpantau beberapa kali penampakan buaya, yang dimulutnya membawa jenazah yang diduga korban.
"Sekira pukul 13.52 WIB buaya ini sempat muncul kembali ke permukaan dengan membawa jenazah terduga korban" ujar Dwi.
Jenazah Habil dilepaskan, setelah buaya yang menerkamnya berhasil ditombak oleh warga yang telah lama menghintai predator Sungai Arut tersebut muncul ke permukaan sungai.
Baca juga: Sempat Direlokasi ke Penangkaran, Buaya Riska Dikembalikan ke Bontang dan Bakal Bertemu Pak Ambo
Perut buaya dibelah
Sekira pukul 15.14 WIB buaya berhasil ditangkap warga kemudian membelah perut predator tersebut, karena buaya tersebut yang menerkam korban.
"Namun, tidak ditemukan jenazah korban setelah perut buaya tersebut dibelah," kata Dwi.
Tim SAR dibantu warga kembali melanjutkan operasi pencarian jenazah dengan menggunakan kelotok dan kapal dari satuan yang ada.
Sekira hampir delapan jam akhirnya jenazah korban ditemukan pada pukul 20.45 WIB tidak jauh dari lokasi kejadian.
Jenazah korban serangan buaya tersebut langsung dibawa ke rumah duka untuk dipemulasaraan dan dikebumikan.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Sebelum Diterkam Buaya di Sungai Arut Kobar, Korban Sempat Teriak Minta Tolong Pada Temannya
(Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi)