Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: 7 Orang Jadi Tersangka Buntut Bentrok di Bitung - Viral Siswa MAN di Medan Dibully

Berikut rangkuman berita populer regional dimulai update bentrokan dua kelompok di Bitung hingga viral siswa MAN di Medan jadi korban bullying.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Populer Regional: 7 Orang Jadi Tersangka Buntut Bentrok di Bitung - Viral Siswa MAN di Medan Dibully
Kolase Tribunnews.com
Berikut rangkuman berita populer regional dimulai update bentrokan dua kelompok di Bitung hingga viral siswa MAN di Medan jadi korban bullying. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai update bentrokan dua kelompok di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).

Polisi telah menetapkan 7 orang tersangka buntut bentrokan tersebut.

Bahkan, 5 dia ntaranya terancam dipenjara selama 15 tahun karena melakukan pembunuhan.

Kemudian ada cerita seorang perempuan muda alami depresi di Kota Bogor, Jawa Barat.

Perempuan tersebut diduga depresi karena pengikutnya (followers) di TikTok tidak kunjung bertambah.

Saat ini, perempuan tersebut berada di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM).

Baca juga: Populer Internasional: Cerita Tahanan Palestina yang Disiksa - Kebohongan Israel soal Sandera

Terakhir ada seorang siswa MAN di Medan, Sumatra Utara, yang menjadi korban bullying dari teman dan alumninya.

Berita Rekomendasi

Kasus ini viral setelah foto korban diposting oleh kakaknya ke media sosial.

Kini, polisi masih mendalami kasus tersebut yang telah mengamankan seorang terduga pelaku.

Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:

1. Bentrok 2 Kelompok di Bitung, 7 Orang Jadi Tersangka, 5 di Antaranya Terancam 15 Tahun Penjara

Terduga Pelaku Bentrok di Bitung Sulawesi Utara saat diamankan Polda Sulut
Terduga Pelaku Bentrok di Bitung Sulawesi Utara saat diamankan Polda Sulut (christian wayongkere/tribun manado)

Inilah kabar terbaru soal bentrok antara dua kelompok di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).

Polda Sulut kini telah menetapkan tujuh orang jadi tersangka atas kasus bentrok dua kelompok yang terjadi Sabtu (25/11/2023) kemarin.


Peristiwa tersebut membuat satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya dirawat lantaran terkena senjata tajam jenis panah.

 Hal tersebut diungkapkan Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budianto.

Dari tujuh orang tersebut, lima di antaranya dikenakan pasal 338 KUHP.

"Kita tetapkan pasal 338 KUHP. Ancamannya 15 tahun penjara," kata Irjen Setyo Budianto, dikutip dari TribunManado.com.

Lima orang tersebut diduga kuat melakukan tindak pidana yang menghilangkan nyawa.

"Iya, itu pasal pembunuhan," ungkapnya, Minggu (26/11/2023)..

Meski telah menetapkan sejumlah orang jadi tersangka, pihaknya masih akan mendalami kasus ini.

"Kita masih akan terus melakukan pengembangan," tegasnya.

Ia menambahkan, dari tujuh orang yang diamankan tersebut, satu di antaranya masih berusia di bawah umur.

"Dari tujuh pelaku, ada seorang yang usianya di bawah umur," tambahnya.

Baca selengkapnya.

2. Perempuan Muda di Bogor Depresi Follower di TikTok Tidak Bertambah, Padahal Live Terus-menerus

Perempuan berusia 24 tahun saat diamankan Dinsos Kota Bogor, Sabtu (25/11/2023)
Perempuan berusia 24 tahun saat diamankan Dinsos Kota Bogor, Sabtu (25/11/2023) (Istimewa)

Perempuan muda berumur 24 tahun di Kota Bogor Jawa Barat terpaksa dievakuasi karena kecanduan live TikTok.

Perempuan tersebut diduga depresi karena pengikutnya (followers) tidak kunjung bertambah.

Dinas Sosial Kota Bogor mengevakuasi perempuan tersebut pada Sabtu (25/11/2023).

 Saat ini, perempuan tersebut berada di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM).

"Ya usianya kalau sementara kita prediksi masih muda. Ya sekitaran 24 tahun lah. Kita evakuasi tadi di Air Mancur," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Dody melanjutkan, saat dievakuasi, perempuan ini menunjukan sikap yang cukup aneh.

Perempuan ini berjoget serta lipsync bak mirip live Tiktok di depan petugas Dinsos Kota Bogor.

Petugas Dinsos pun merasa aneh serta kebingungan dengan gelagat perempuan ini saat dievakuasi.

"Posisinya lagi kaya lipsync tiktok aja. Joget joget. Terus ngomong kaya di TikTok aja. Kan, kalau di tiktok suka ga nyambung kan sama lagunya. Kaya gitu aja," jelas Dody.

Dinsos pun langsung mengumpulkan data saat perempuan ini dievakuasi.

Dari hasil pengumpulan data sementara, perempuan ini depresi memang gara-gara kecanduan live Tiktok.

Perempuan ini diketahui live Tiktok setiap waktu.

Untuk alasannya, dari hasil asesment sementara, perempuan ini mengejar followers.

Baca selengkapnya.

3. Jubir TPNPB Klaim Kontak Tembak di Distrik Paro Tewaskan 4 Prajurit TNI, Tak Ada Anggota KKB Terluka

Kontak tembak prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Eromaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Jumat (20/10/2023) sore menewaskan seorang anggota KKB, anak buah Titus Murib, pimpinan kelompok bersenjata di wilayah tersebut.
Kontak tembak prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Eromaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Jumat (20/10/2023) sore menewaskan seorang anggota KKB, anak buah Titus Murib, pimpinan kelompok bersenjata di wilayah tersebut. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengaku pihaknya bertanggung jawab atas serangan terhadap Pos TNI Paro dari Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa pada Sabtu (25/11/2023).

Sebby Sambom mengklaim kontak tembak KKB dengan prajurit TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan tersebut menewaskan 4 prajurit TNI.

Sebby mengatakan hal ini menyusul laporan resmi dari Egianus Kogoya selaku Pimpinan TPNPB Kodap III wilayah Ndugama-Derakma.

 Serangan KKB terhadap Pos TNI berlangsung mulai pukul 11.59 hingga 16.00 WIT, dipimpin oleh Perek Jelas Kogeya.

Perek Jelas Kogeya adalah anak buah Egianus Kogoya.

"TNI memata-matai pos penjagaan Pasukan TPNPB, dan hal ini sudah cukup lama. Mereka menyerang pasukan TPNPB di bawah pimpinan tuan Perek Jelas Kogeya yang sedang melintas jalur pos penjagaan tersebut."

"Maka pasukan khusus TPNPB melakukan serangan balik terhadap pos TNI tersebut," ujar Sebby secara tertulis kepada Tribun-Papua.com, Senin (27/11/2023) siang.

Menurut Sebby, tidak ada satu pun anggota TPNPB luka tembak.

Sebaliknya, pihaknya memberondong tiga helikopter milik TNI yang hendak mengevakuasi prajurit yang gugur.

Sebby menuding Pemerintah Indonesia menerjunkan tim Kopassus ke Nduga, pasca-penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Mertens pada 7 Februari 2023.

"Kami menunggu niat baik Jakarta untuk negosiasi pembebasan pilot asal Selandia Baru ini, tetapi kami melihat Indonesia masih kepala batu," ujarnya.

Sebby pun menyatakan pihaknya siap melayani aparat TNI dan Polri bertempur di wilayah Nduga.

Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, kontak tembak terjadi ketika personel TNI Pos Paro dari Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa melaksanakan pembersihan.

Baca selengkapnya.

4. Siswa SMP di Karanganyar Tewas saat Latihan Silat, Dihukum karena Tak Membawa 4 Anggota Baru

Ilustrasi tewas
Ilustrasi tewas (nakedsecurity.sophos.com)

Seorang pelajar SMP di Karanganyar, Jawa Tengah bernama Wildan Ahmad tewas diduga mendapat kekerasan fisik saat latihan silat.

Sebanyak lima terduga pelaku kekerasan telah diamankan yakni BP (21), RS (20), AE (17), HT (16), dan MA (15).

Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Imam mengatakan, korban sempat latihan silat di halaman SDN 2 Cangakan, Kelurahan Cangakan, Kabupaten Karanganyar, Minggu (26/11/2023) sekira pukul 16.00 WIB.

 Korban kemudian mendapat hukuman dari para seniornya lantaran tak dapat merekrut 4 anggota baru.

Korban yang duduk di kelas 9 SMP diminta untuk melakukan sikap kuda-kuda kemudian dipukul dan ditendang para senior secara bergantian.

"Namun karena korban tidak mendapatkan siswa sejumlah 4 orang akhirnya siswa mendapatkan hukuman yaitu berupa (doweran) yaitu sikap kuda-kuda ambil nafas kemudian dipukul dan tendang oleh seniornya," ungkapnya, Senin (27/11/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

AKP Imam menambahkan korban terjatuh usai mendapat pukulan dan tendangan di dadanya.

"Akhirnya oleh salah satu saksi diberikan pertolongan pertama dengan memberikan air setelah diberikan air minum dan di bawa ke teras kelas," sambungnya.

Lantaran kondisinya semakin parah, korban dilarikan ke RSUD Karanganyar.

"Namun kondisi korban tambah parah saat dipegang tangannya terasa dingin dan detak jantung sudah tidak ada."

"Akhirnya korban di bawa ke rumah Ruang IGD RSUD Kartini Kabupaten Karanganyar," bebernya.

Baca selengkapnya.

5. Viral Siswa MAN di Medan Jadi Korban Bullying karena Tolak Masuk Geng Motor, 1 Pelaku Diamankan

H (14), siswa MAN di Medan, Sumatera Utara menjadi korban bullying yang dilakukan oleh teman dan alumni sekolahnya pada Kamis (23/11/2023) lalu. Penganiayaan ini terjadi diduga karena perselisihan anta kelompok.
H (14), siswa MAN di Medan, Sumatera Utara menjadi korban bullying yang dilakukan oleh teman dan alumni sekolahnya pada Kamis (23/11/2023) lalu. Penganiayaan ini terjadi diduga karena perselisihan anta kelompok. (Kolase Tribunnews)

Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan postingan terkait siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Medan, Sumatra Utara yang menjadi korban bullying dari teman dan alumninya.

Melalui postingan @medanviralinfo, Minggu (26/11/2023) memperlihatkan postingan kakak korban yang menjelaskan nasib malang yang dialami oleh adiknya.

Dalam postingan tersebut, kakak korban menjelaskan, tak hanya dianiaya secara fisik, namun adiknya itu juga diperlakukan tak pantas.

 “Para pembuli memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sendal, makan daun dan ranting, serta meminum air lud*h dari para pembuli,”

“Tidak sampai di situ, adik saya juga disiksa,” tulis keterangan dalam postingan tersebut.

Postingan itu juga menunjukkan beberapa luka yang dialami korban seperti tangan yang melempuh bertuliskan huruf PA hingga bibir memerah.

Diketahui, korban bullying itu berisinial H (14).

Ayah H, Rahmat Dalimunthe (49) mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis, (23/11/2023) lalu.

Dari keterangan yang didapat, saat itu anaknya bersekolah seperti biasa.

Namun karena ada persiapan menjelang hari guru, maka korban izin keluar mengendarai sepeda motor.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba H dicegat dan dipiting oleh teman satu sekolahnya berinisial ASR.

Setelah itu ia dibawa ke sebuah tempat yang sudah ada beberapa orang lain menunggu.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas