Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok PJS, Siswi SMK yang Tewas usai Dirudapaksa Sesama Pelajar, Menolak Berteman dengan Laki-laki

Siswi SMK di Deli Serdang menjadi korban rudapaksa hingga tewas. Diduga korban diberi minum yang telah dicampur obat-obatan. Berikut sosoknya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sosok PJS, Siswi SMK yang Tewas usai Dirudapaksa Sesama Pelajar, Menolak Berteman dengan Laki-laki
Tribun Jateng/Bram Kusuma/TribunWow.com/Octavia Monica P
Ilustrasi rudapaksa hingga tewas - Siswi SMK di Deli Serdang menjadi korban rudapaksa hingga tewas. Diduga korban diberi minum yang telah dicampur obat-obatan. Berikut sosoknya. 

TRIBUNNEWS.COM - PJS (15), seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tewas setelah menjadi korban rudapaksa.

Pelaku tak lain merupakan teman korban sesama pelajar berinisial WAS (17).

Sebelum dirudapaksa, korban diduga dicekoki minuman yang telah dicampur obat-obatan.

Lantas seperti apa sosok PJS, korban rudapaksa hingga tewas?

Melansir Tribun-Medan.com, PJS merupakan warga Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Di mata orang tuanya, PJS dikenal sebagai sosok anak yang baik dan tak pernah memiliki masalah.

Baca juga: Viral Siswi SMK di Deli Serdang Meninggal setelah Dirudapaksa, Tak Pulang Sekolah hingga Malam

Ibu korban, Isry Marlena Marbun mengatakan, putrinya itu juga dikenal pendiam.

BERITA REKOMENDASI

"Anakku itu yang paling rajin, paling baik, dia itu memang orangnya nggak banyak ngomong, pendiam. Tapi dia itu rajin," ujar Isry di kediamannya yang berada di Kecamatan Pancur Batu, Senin (4/12/2023).

Dikatakan Isry, selama ini anaknya tidak pernah macam-macam.

Bahkan, lanjut dia, PJS selalu menolak untuk berteman dengan laki-laki.

Korban juga tak pernah telat pulang dari sekolah.

Baru pada Jumat (1/12/2023), korban telat pulang dari sekolah.

Rupanya saat itu kejadian pilu menimpa PJS hingga merenggut nyawanya.

"Biasa dia kalau pulang sekolah pasti langsung, cuma kemarin hari Jumat itu dia telat pulang, selama ini tidak pernah."

"Biasanya kalau pulang pasti ngabari, kadang ngirim foto pas dia lagi di dalam angkot," jelasnya.

Di hari Jumat itu, PJS sempat memberi kabar ke ibunya sedang mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.

"Waktu hari Jumat itu dia nelepon, katanya lagi ekskul, dikirim fotonya sama aku," terang Isry.

Ia menambahkan, setelah itu, nomor ponsel anaknya tidak lagi bisa dihubungi.

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Warta Kota via Tribunnews)

Ditemukan di Kos-kosan dalam Kondisi Memprihatinkan

Diwartakan Tribun-Medan.com, ayah korban, Udin Sagala mengatakan, peristiwa nahas yang menimpa putrinya itu terjadi pada Jumat.

Mulanya korban berpamitan ke sekolah seperti biasa. Namun, hingga larut malam, korban tak juga pulang.

Pihak keluarga yang panik lantas mencari tahu keberadaan PJS.

Sebab, sebelumnya, korban sempat mengabari sedang mengikuti ekstrakurikuler.

"Setelah jam tujuh malam, saya tanya lagi sama temannya, sebetulnya di mana anak saya, kawannya jawab nggak tahu," ujar Udin.

Tak lama kemudian, ada teman PJS yang mendapat telepon dari nomor ponsel korban.

Lantas temannya itu memberitahu orang tua korban.

Baca juga: Siswi SMK di Medan Tewas usai Dirudapaksa dan Dicekoki Minuman Bercampur Obat, Pelaku Masih Pelajar

"Bunyilah HP dia (teman korban), kebetulan nomor anak saya yang manggil."

"Saya angkat rupanya yang ngomong itu ibu-ibu ngasih tahu kondisi dan posisi anak saya," jelasnya.

Setelah mendapat telepon itu, Udin dan istrinya bergegas mendatangi lokasi yang disebutkan ibu-ibu tersebut.

Setibanya di sebuah kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, mereka mendapati lantai dua sudah ramai.

Udin kemudian menuju sebuah kamar, di sana ia mendapati anaknya dalam kondisi tertidur dan ditutupi kain panjang.

"Di kamar itu, saya lihat anak saya tertidur sudah nggak sadarkan diri, pandangan kosong, badannya pucat," beber dia.

Udin juga melihat darah keluar dari kemaluan putrinya.

Di kamar itu, ia juga menemukan beberapa botol kemasan, kotak alat kontrasepsi baru dan bekas.

Selain itu, korban juga sudah tidak mengenakan pakaian sekolah.

Kejang-kejang lalu Meninggal

Korban kemudian dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis, setelahnya dibawa pulang.

Keesokan harinya, korban mengalami kejang-kejang serta mulut dan hidungnya mengeluarkan busa.

Ilustrasi kekerasan seksual
Ilustrasi kekerasan seksual (dok. Kompas)

Keluarga pun membawa korban ke Rumah Sakit Haji Adam Malik, Sabtu (2/12/2023) dini hari.

Namun, setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.

Pelajar Jadi Tersangka

Atas kejadian yang dialami PJS, Satreskrim Polrestabes Medan telah mengamankan pelaku, WAS.

"Satu pelaku sudah kita amankan, statusnya saat ini sudah tersangka," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Selasa.

Dari serangkaian penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, korban mengalami kekerasan seksual.

"Untuk hasil sementara korban memang mengalami kekerasan seksual sebelum meninggal dunia," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ibu Siswi SMK yang Tewas Diduga Dirudapaksa Ungkap Keseharian Korban, Tak Pernah Pulang Telat dan BREAKING NEWS Siswi SMK di Medan Tewas Diduga Dirudapaksa dan Dicecoki Minuman Campur Obat

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Alfiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas