Tak Hanya Edarkan Obat, Remaja Bandung Terlibat dalam Proses Aborsi secara Langsung dan Video Call
Praktik jasa aborsi ilegal terbongkar setelah polisi sebelumnya mendapatkan laporan adanya penjualan obat penggugur kandungan secara daring
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polrestabes Bandung akan mencari lokasi pembuangan janin yang digugurkan dalam praktek aborsi ilegal yang dijalankan Jhon yang dijalankan SES alias Jhon (19).
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Agta Bhuwana mengatakan, untuk lokasi pembuangan bayi, penyidik, Inafis, dan dokpol akan melakukan ekshumasi.
"Pemeriksaan DNA secara forensik nanti akan dilakukan Labfor Mabes Polri," ujar Kompol Agta Bhuwana, Rabu (6/12/2023).
Baru ada dua lokasi yang akan mereka telusuri namun namun tak tertutup kemungkinan lokasinya akan bertambah.
Praktik jasa aborsi ilegal yang dijalankan Jhon terbongkar setelah polisi sebelumnya mendapatkan laporan adanya penjualan obat penggugur kandungan secara daring di media sosial.
Baca juga: Mahasiswa Unsri yang Paksa Pacarnya Aborsi hingga Tewas Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara
Jhon akhirnya ditangkap setelah polisi memiliki cukup bukti, akhir November lalu.
Selain meringkus Jhon, polisi juga turut mengamankan dua pasangan belum menikah yang menggugurkan kandungan dengan bantuan Jhon. Kedua pasangan itu yakni LSPL (19) dan DJN (19), serta pasangan AR (42) dan J (36).
Jhon membantu menggugurkan kandungan J, Agustus 2023.
Saat itu, kandungan J sudah berusia tiga bulan.
Berselang tiga bulan kemudian, giliran DJN menggugurkan kandungannya dengan bantuan Jhon.
Saat itu kandungan DJN sudah usia lima bulan.
Tidak Memiliki Pengetahuan Medis
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan selain menjual obat aborsi secara ilegal, pelaku, yang sama sekali tak memiliki pengetahuan medis, itu juga terjun langsung membantu para korbannya melakukan aborsi.
Terkadang Jhon hanya memandu proses aborsi secara online melalui video call dan menangani proses aborsi itu secara langsung.
Budi mengatakan sedikitnya sudah 12 kali pelaku menjalankan aksinya.
Ia melakukannya sejak Juli 2023, berbekal pengalaman sebelumnya, menggugurkan janin dalam kandungan pacarnya yang saat itu sudah berusia lima bulan.
Jhon menggugurkan janin dalam kandungan pacarnya dengan obat yang ia beli dari distributor.
Baca juga: Sosok Dokter Gadungan Pelaku Aborsi di Bandung, Belajar dari Google dan Buka Praktik Sejak 2021
Merasa obat yang ia beli "manjur", Jhon kemudian kembali membelinya untuk ia jual kembali kepada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya.
Ia menjaring para korbannya melalui media sosial Facebook
"Dari handphone pelaku yang kami sita, kami ketahui yang bersangkutan telah beberapa kali menjual obat aborsi itu," ujar Budi, Selasa (5/12).
Untuk setiap transaksi obat aborsi, Jhon mematok tarif Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta. Untuk mereka yang membayar Rp 5 juta, Jhon turun langsung membantu proses aborsi.
Polisi menjerat Jhon dengan pasal berlapis. Mulai dari Pasal 77A UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 435, Pasal 427 serta Pasal 428 ayat 1 huruf a UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
“Ancamannya pidana penjara selama 12 tahun,” ujar Budi.
Kemarin, upaya pengejaran juga masih dilakukan aparat Polresta Bandung pada kasus serupa yang terjadi di wilayah hukum mereka, Oktober lalu.
Polisi juga masih mengejar distributor obat yang dijual dokter gadungan berinisial SM (30) kepada para korbannya untuk melakukan aborsi.
Sejauh ini, polisi baru berhasil menangkap RI alias Iwan (28), warga Karawang, yang memasok obat-obatan itu kepada SM.
"Namun distributornya dari Jakarta belum tertangkap," ujar Kasat Narkoba Polresta Bandung, Kompol Agus Susanto, kemarin.
Agus mengatakan, dalam menjalankan aksinya, distributor ilegal obat-obatan ini tak pernah bertemu dengan para pembelinya.
"Itu yang bikin susahnya kami [menangkapnya]," kata Agus.
Walau demikian kata Agus, pihaknya tetap melakukan upaya untuk bisa menangkap distributor obat tersebut.
"Telepon tersangka sampai saat ini kami menang, kami nyalakan barangkali ada komunikasi," katanya. "Nomornya sudah kami lacak, sampai sekarang tak terdeteksi, enggak muncul posisinya di mana," ujarnya. (nazmi abdurahman/luthfi am)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Buru Distributor Obat Aborsi Ilegal yang Diedarkan Remaja 19 Tahun di Bandung