UPDATE Erupsi Gunung Marapi, Total Korban Meninggal Dunia Mencapai 23 Orang
Total pendaki yang telah ditemukan sebanyak 75 orang, dengan rincian korban selamat sebanyak 52 orang dan meninggal dunia berjumlah 23 orang.
Editor: Muhammad Zulfikar

Namun demikian, guna menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan di sepanjang jalur penerbangan yang berpotensi terdampak letusan Gunung Berapi, BMKG selalu memperbaharui infonya melalui beberapa tipe laporan, seperti berita SIGMET WV, Aerodrome Warning, dan METAR.
“SIGMET merupakan berita yang diterbitkan oleh Meteorological Watch Office (MWO) selaku unit layanan yang memiliki tugas khusus di area Flight Information Region (FIR),” ujarnya.
SIGMET WV merupakan salah satu jenis SIGMET yang dikhususkan menginfokan perihal sebaran abu vulkanik.
Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat terletak di area FIR Jakarta, sehingga MWO Jakarta yang bertugas menerbitkan SIGMET WV untuk erupsi Gunung Marapi.
Jika letusan Gunung Marapi terdeteksi ada di area bandara (aerodrome), maka Stasiun Meteorologi wajib menerbitkan METAR dan Aerodrome Warning.
METAR merupakan sandi cuaca yang diterbitkan Stasiun Meteorologi secara rutin 30 menit atau 1 jam sekali.
Baca juga: Update Evakuasi Pendaki Gunung Marapi: 1 Orang Belum Ditemukan, Lokasi Pencarian Diperluas
Aerodrome Warning diterbitkan Stasiun Meteorologi ketika ada fenomena cuaca signifikan yang mengganggu aktivitas penerbangan di Aerodrome, termasuk sebaran abu vulkanik.
BMKG memberikan rekomendasi berdasarkan informasi dari Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin dan VONA dari PVMBG, sehingga dipergunakan dalam Collaborative Decision Making (CDM) untuk membantu Otoritas Layanan Bandara Udara untuk memutuskan suatu bandara apakah akan tetap dibuka atau ditutup.
Hingga akhir pada tanggal 4 Desember 2023 jam 08.52 WIB letusan aktivitas Gunung Marapi menurun sehingga kode warna penerbangannya berubah menjadi oranye.
Hingga saat ini BMKG terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Marapi, baik pengamatan melalui citra satelit cuaca, maupun koordinasi dengan PVMBG, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, dan VAAC Darwin.
Berdasarkan citra satelit cuaca terkini aktivitas letusan Gunung Marapi teramati sebaran abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya dan berdasarkan berita SIGMET ketinggian ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai 4.000 Mdpl.
Bandara yang berpotensi terdampak abu vulkanik ialah Bandara Minangkabau.
Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang, Desindra menegaskan telah dilakukan pengamatan sebaran abu vulkanik di Bandara Minangkabau dengan menggunakan paper test pada tanggal 4 Desember 2023 jam 08.00-09.00 WIB dan tanggal 5 Desember 2023 jam 08.00-09.00 WIB dengan hasil Negatif (Tidak terdeteksi Abu Vulkanik di Bandara Minangkabau Padang).
“Selanjutnya BMKG menghimbau kepada setiap pelaku jasa penerbangan dapat melakukan update informasi mengenai perkembangan situasi dari kejadian letusan gunung Marapi baik yang dikeluarkan oleh BMKG maupun pihak-pihak yang terkait,” ujar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.