Terungkap Modus Penipu Calon Jemaah Umrah di Garut, 22 Korban Alami Kerugian Sekitar Rp400 Juta
Uang hasil menipu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk untuk jalan jalan ke luar negeri yakni Malaysia dan Singapura
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Pelaku penipuan umrah terhadap 22 korban di Garut berinisial D (40) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat Polres Garut.
D dihadirkan saat polisi gelar perkara di Aula Mumun, Mapolres Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12/2023).
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan, modus yang dilakukan tersangka adalah menawarkan promo umrah murah khusus untuk ustaz kepada salah satu korban pada bulan Juni 2023.
"Tarif yang murah untuk ustad dengan tarif Rp 6 juta syaratnya harus ada lagi jemaah yang bisa diajak," ujarnya.
Tersangka mengaku mampu memberikan harga umrah murah lantaran ada donatur atau dermawan yang bisa membantu.
Puluhan orang kemudian tertarik untuk bergabung lalu diberangkatkan dan diinapkan di salah satu hotel di Jakarta.
Baca juga: 22 Warga Garut Korban Penipuan Umrah Bodong Jatuh Pingsan di Terminal: Sebagian Ada yang Jual Tanah
"Setelah menginap tiga malam, korban mendesak kapan berangkat, mana visa dan tiket, tapi tidak diberangkatkan hingga akhirnya korban menganggap bahwa mereka telah ditipu dan akhirnya melapor ke kami," ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, total kerugian 22 korban tersebut lebih dari Rp400 juta.
Dari pengakuan tersangka, uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk untuk jalan jalan ke luar negeri.
"Uangnya digunakan untuk kehidupan sehari-hari salah satunya dipakai untuk berangkat ke Singapura dan Malaysia," ungkapnya.
Polisi juga menghadirkan sejumlah barang bukti, mulai dari paspor, koper, kain ihram, catatan transfer uang, serta buku panduan umroh.
Atas aksinya itu, tersangka dijerat dengan Pasal 378 tentang penipuan.
"Ancaman hukumannya 4 tahun penjara," ucap Ari.
Korban Ada yang Sampai Jual Tanah
Sebanyak 22 calon jemaah umrah di Garut, Jawa Barat harus menelan pil pahit, mereka gagal berangkat ke tanah suci setelah ditipu seorang oknum agen travel umrah.
Harapan dan pengorbanan mereka untuk bisa beribadah di hadapan Ka'bah berakhir tragis.
Salah satu korban, Ede Sukmana mengatakan, diantara puluhan korban bahkan ada yang harus menjual tanah hingga harus meminjam uang untuk bisa berangkat ke tanah suci.
"Ada dua orang yang sampai harus menjual tanah, perhiasan, ada yang sampai pinjam uang ke saudara. Itu yang membuat sedih, sungguh tidak tega," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (6/11/2023) malam.
Ia menuturkan, puluhan korban saat ini dalam kondisi trauma, mereka tidak menyangka jerih payah selama ini untuk bisa ke tanah suci harus dibayar tragedi menyakitkan.
Satu demi satu korban jatuh pingsan saat mereka kembali ke Garut setelah terkatung-katung menunggu keberangkatan di salah satu hotel di Jakarta.
"Saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami jemaah," ungkapnya.
"Waktu di Jakarta gelagatnya seperti mau kabur, tapi kami paksa ikut ke Garut, setelah sampai langsung saya bawa ke Polres Garut," ucapnya.
Ia menuturkan, tersangka bernama Dani kelahiran Malangbong, Kabupaten Garut, yang saat ini berdomisili di Cileunyi, Bandung.
Bulan Juni 2023 tersangka diketahui mulai menawarkan promo umroh hingga 50 persen khusus untuk guru ngaji.
Baca juga: Ada Tiket Umrah PP Jakarta-Jeddah Rp 13,8 Juta di Gelaran Perdana GUTF 2023
Seiring berjalannya waktu tersangka akhirnya bisa membujuk calon jemaah lain untuk ikut melaksanakan umrah.
"Tiga guru ngaji daftar, kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai Rp 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.
Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.
Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.
"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.
Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari tersangka.
Para korban saat itu mendapatkan fakta bahwa tiket dan visa belum pelaku sediakan.
Dalam kondisi ketidak jelasan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke Garut.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ini Tampang Penipu Umrah di Garut, Korbannya Cuma sampai Jakarta, Uangnya Dipakai Main ke Singapura