Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II Resmi Beroperasi untuk Warga Sorong
RSA Nusa Waluya II akan beroperasi setiap hari, mulai dari Kamis (7/12/2023) hingga 45 hari mendatang yakni 21 Januari 2024.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Muhammad Zulfikar
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II resmi beroperasi melayani masyarakat di area Distrik Seget, Sorong, Papua Barat.
Dilaporkan, RSA Nusa Waluya II akan beroperasi setiap hari, mulai dari Kamis (7/12/2023) hingga 45 hari mendatang yakni 21 Januari 2024.
Pelayanan kesehatan dilakukan tanpa pungutan biaya, dan ditargetkan bisa melayani hingga 7.000 pasien.
Baca juga: Mengenal RSUP dr Ben Mboi, Rumah Sakit Rujukan Terbesar di NTT yang Diresmikan Jokowi
Adapun layanan medis yang diberikan di RSA Nusa Waluya II antara lain terdiri dari dokter umum, dokter anak, dokter spesialis jantung, dokter penyakit dalam, dokter kandungan, dokter gigi. Terdapat pula pemeriksaan dan USG ibu hamil, persalinan selama 24 jam, unit gawat darurat 24 jam, rawat inap, hingga tindakan bedah.
Libatkan 32 Relawan Medis
Pelayanan rumah sakit apung ini dilaporkan melibatkan 32 relawan medis dari dokter, dokter spesialis, apoteker, perawat, hingga tenaga administrasi.
Sebagai informasi merupakan hasil kolaborasi PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Yayasan Dokter Peduli (doctorShare).
Corporate Secretary PIS, Muh. Aryomekka Firdaus menjelaskan, layanan rumah sakit terapung ini menjadi komitmen pihaknya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat di kawasan pesisir dan kepulauan.
Kolaborasi dengan pihak Dokter Peduli, katanya, diharapkan terus berlanjut untuk memberikan akses kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat di berbagai kepulauan Indonesia.
“Terima kasih untuk 32 relawan medis yang turut bergabung dalam kolaborasi ini. Semoga segala kebaikan yang kita sinergikan dalam kolaborasi ini bisa bermanfaat untuk masyarakat di Distrik Seget dan sekitarnya,” kata Aryomekka.
Baca juga: PIS Operasikan Rumah Sakit Apung untuk Warga Papua Barat
Adapun Managing Director doctorSHARE, Tutuk Utomo Nuradhy menjelaskan pihaknya memilih Distrik Seget sebagai tempat bersandar karena wilayah tersebut cukup terisolasi secara geografis sementara kebutuhan perawatan medis juga cukup tinggi.
Layanan kesehatan mumpuni paling dekat hanya ada di Sorong yang membutuhkan waktu tempuh selama 3 jam dengan biaya transportasi yang cukup mahal.
Menurutnya, layanan rumah sakit apung dari pihaknya juga diberikan hanya kepada suatu komunitas atau wilayah yang sangat membutuhkan.
Maka dari itu dia menjamin semua biaya perawatan gratis, masyarakat tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun.
"Layanan kami sama sekali tak dipungut biaya, sejak berdiri sampai saat ini kami komitmen dan kami selalu berusaha memastikan bahwa masyarakat di tempat kami melayani adalah masyarakat yang paling membutuhkan. Secara ekonomi dan geografis mereka ada tantangan, maka kami hadir berikan solusi kesehatan tanpa dipungut biaya," paparnya.
Apresiasi kehadiran RSA Nusa Waluya II juga disampaikan oleh para pejabat daerah yang turut hadir dalam pembukaan, yakni Plh Sekda Kabupaten Sorong Kepas Kaluat dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong dr. Ronney Kalesaran.
“Kami harap kehadiran RSA ini bisa membantu para warga tidak hanya di Seget tapi juga tempat lainnya. Kami sangat berterima kasih, terutama karena di rumah sakit ini ada bantuan untuk ibu bersalin, harapannya nanti ini bisa membantu mengurangi tingkat kematian ibu dalam persalinan di Papua,” ujar Ronney.