Sindikat Penjualan Ginjal Jaringan India-Indonesia Ditemukan di Medan, Korban Dijanjikan Rp175 Juta
Kasus perdagangan ginjal jaringan India-Indonesia terungkap saat korban akan diterbangkan dari bandara Kualanamu Medan. Polisi tetapkan 4 tersangka.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Kasus perdagangan organ tubuh manusia jaringan internasional Indonesia-India ditemukan di Medan, Sumatra Utara.
Dalam kasus ini, satu tersangka ditangkap di bandara Internasional Kualanamu saat hendak berangkat ke India bersama calon korban yang ingin menjual ginjalnya.
Tersangka bernama Mus Mulyaji alias Aji (25) warga Medan Denai berperan sebagai penghubung antara calon korban dengan calon pembeli.
Selain itu, Polisi juga menetapkan dua orang lainnya berinisial EC, sebagai kordinator yang merupakan warga Indonesia menetap di India.
Baca juga: Anak yang Jadi Korban Sirup Beracun dan Alami Gagal Ginjal Butuh Perhatian Pemerintah
Lalu ada wanita berinisial A, warga Kota Medan sebagai pembeli ginjal milik korban bernama Reza Abdul Wahid, warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kemudian AT, orang yang diduga sebagai orang yang pertama kali dihubungi korban dan menghubungkan korban dengan tersangka AC.
Namun demikian Polisi baru menangkap Muliadji alias Aji saat hendak terbang ke India bersama korban.
Sementara tersangka A berhasil terbang ke India pada 3 Desember dan EC menetap dan bekerja di India.
"Namun, kita memang masih melakukan pengejaran terhadap DPO yang di luar negeri,"kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono (8/12/2023).
Transaksi jual beli ginjal bermula dari media sosial, dimana korban menawarkan diri untuk menjual ginjalnya. Calon pembeli juga berada di dalam media sosial tersebut.
Baca juga: Kemlu Pulangkan 28 WNI Korban TPPO Jebakan Eksploitasi Perusahaan Online Scamming di Kamboja
Kemudian tersangka Mus Mulyadi sebagai kordinator sekaligus penghubung menghubungi Reza untuk lebih lanjut.
Transaksi total dan transplantasi ginjal akan dilakukan di negara India.
Namun sebelum hal itu dilakukan, korban diminta mengecek kesehatan untuk memastikan ginjalnya sehat.
Setelah dinyatakan sehat, pada 1 Desember korban terbang dari Jakarta ke Medan melalui bandara Kualanamu.