Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Keluarga di Malang Akhiri Hidup karena Punya Utang Puluhan Juta, Ibu dan Anak Minum Obat Nyamuk

Satu keluarga di Malang mengakhiri hidupnya karena memiliki utang puluhan juta. Mereka ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan oleh tetangga.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Satu Keluarga di Malang Akhiri Hidup karena Punya Utang Puluhan Juta, Ibu dan Anak Minum Obat Nyamuk
surya/purwanto
Guru SD di Kabupaten Pakis, Kabupaten Malang tewas bersama istri dan anaknya pada Selasa (12/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap motif satu keluarga di Malang, Jawa Timur mengakhiri hidupnya di dalam rumah kontrakan pada pada Selasa (12/12/2023).

Ayah, ibu dan seorang anak perempuan yang masih SMP ditemukan tewas di dalam rumah oleh tetangga.

Mereka meninggalkan seorang anak perempuan lain berinisial K (13) yang kini mendapat pendampingan dari tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah menjelaskan ayah yang bernama Wahab (38) memiliki utang puluhan juta kepada seseorang.

Baca juga: 2 Suami di Malang Jual Istri untuk Prostitusi, Ditawarkan di Aplikasi dan Patok Tarif Rp250 Ribu

Diduga Wahab mengajak istrinya, Sulikha (35) dan anak perempuan, ARE (13) melakukan bunuh diri.

Namun, Gandha belum bisa menyampaiakan berapa besaran nilai utang tersebut.

BERITA REKOMENDASI

"Mohon maaf saya hanya bisa menyampaikan kisaran puluhan juta," ujar Gandha, Minggu (17/12/2023).

Gandha memastikan, korban tidak memiliki utang ke bank maupun koperasi. Hal ini diperkuat dengan beberapa saksi yang telah dimintai kererangan.

"Dari saksi juga tidak mengatakan seluruhnya. Intinya ada beberapa saksi yang yang menyampaikan bahwa yang bersangkutan ini sempat meminjam uang ke dirinya (saksi), kurang lebih seperti itu," jelasnya.

Selain menggali keterangan dari saksi, penyidik saat ini juga tengah mencari ponsel milik korban W (44). Ponsel korban tidak ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Di mana ponsel tersebut dapat menjadi bukti untuk menggali informasi lebih mendalam.

Baca juga: Wanita di UB Malang Jatuh dari Lantai 12: Terjadi saat Ada Ujian, Polisi Beri Keterangan

Sementara itu, hasil olah TKP yang dilakukan oleh laboratorium forensik Polda Jawa Timur Kamis (14/12/2023) lalu hingga kini belum keluar.


"Belum ada hasil resmi dari bidlabfor," tukas Gandha.

Diketahui, ibu dan anak meninggal dengan cara meminum cairan obat nyamuk.

Sedangkan ayahnya, menyayat pergelangan tangan kiri hingga urat nadinya putus.

AKP Gandha Syah Hidayat, mengatakan penyidik menemukan pisau dapur dan gelas berisi cairan obat nyamuk.

"Di sekitar mayat itu ada gelas masih berbau menyengat cairan obat nyamuk dan di tempat sampah ditemukan bekas bungkusan obat nya," ungkapnya, Selasa, dikutip dari SuryaMalang.com.

Di kaca toilet juga ditemukan pesan diduga wasiat yang dituliskan untuk anak perempuan yang masih hidup.

Baca juga: Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 12 UB Malang, Pihak Kampus Belum Dapat Memastikan Identitasnya

"Sementara tidak ada yang mencurigakan. Memang ada pesan di cermin meja rias. Pesan itu untuk kakak (K)," sambungnya.

Penyidik juga tidak menemukan tanda kekerasan dan tanda perampokan.

Menurut Gandha, akses masuk ke rumah kontrakan hanya memiliki satu pintu.

"Memang di belakang ada jendela, tapi tidak ada kerusakan sama sekali."

"Pintu pun tidak ada kerusakan sama sekali. Untuk barang-barang yang hilang pun masih tersusun rapi, tidak ada yang hilang," tandasnya.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa klik link berikut.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terkuak Motif Guru SD Bunuh Diri Sekeluarga di Malang, Polisi Sebut Korban Berutang Pada Seseorang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas