Selamat dari Kebakaran Gudang Tiner di Surabaya, Beni Langsung Elus Dada
Korban selamat kebakaran sebuah gudang produksi dan penyimpanan cairan kimia tiner di Asemrowo, Surabaya, pada Senin (18/12/2023) malam buka suara.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Korban selamat kebakaran sebuah gudang produksi dan penyimpanan cairan kimia tiner di Jalan Kalianak Madya No I, Asemrowo, Surabaya, pada Senin (18/12/2023) malam buka suara.
Beni Andreanto (25) telah bekerja selama lima tahun di gudang tersebut, dia menceritakan detik-detik kronologi kebakaran hingga menyebabkan enam orang luka bakar dan satu orang diduga terjebak di dalam.
Baca juga: Kebakaran dan Ledakan di Gudang Tiner Surabaya, Ada Drum Terpental hingga 100 Meter
Dirinya saat itu, sekitar pukul 18.00 WIB, sedang ditugaskan secara khusus untuk membantu seorang teknisi montir mereparasi kendaraan forklift yang rusak di dalam bangunan gudang tersebut.
Ia hanya diminta untuk membantu memegang senter untuk diarahkan cahayanya ke bagian mesin yang sedang direparasi si montir.
Di tengah proses reparasi tersebut, mendadak dari arah belakang terdengar suara bergemuruh yang berisiknya mengganggu.
Dan tentu menyita perhatiannya untuk sekadar menolehkan kepala memastikan asal muasal suara aneh tersebut.
Tak dinyana-nyana, lanjut Beni, suara gemuruh tersebut merupakan suara kobaran api yang membesar dari area meja kantor kedua bosnya yang berkobar menyerupai dinding menyala merah menutupi akses jalan keluar.
"Saat kejadian semua karyawan pada lari sendiri, sendiri. Pada jerit semua, dan lari," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Beni mengaku dirinya nyaris terjebak di dalam bangunan gudang yang berisi tumpuk drum berisi cairan Tiner.
Apalagi ia mendadak begidik melihat kobaran api yang menutupi akses jalan utama keluar bangunan.
Tak habis akal, Beni bergegas mencari jalan keluar lain dengan berlarian melintasi pintu sisi kiri bangunan yang terhubung dengan area parkir mobil.
Setelah berhasil berlarian keluar menjauh dari gudang yang hanya membutuhkan tak sampai 10 menit itu, pria asal Bojonegoro itu, mengelus-elus dada bersyukur selamat dari malapetaka tersebut.
"Saya tahu gara gara api langsung besar. Iya langsung lari, saya lari lewat gudang sebelah. Karena pintu utama sudah tertutup api. Pintu keluar ada 3. Saya lewat pintu garasi mobil," katanya.
Mengenai sumber pemicu kobaran api awal. Menurut pengamatannya selama di dalam gudang sebelum berlarian menyelamatkan diri, percikan api dipicu oleh korsleting listrik pada alat pengusir nyamuk elektronik di bawah meja tempat salah satu juragannya menulis pembukuan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.