Ayah, Nenek dan 2 Anak di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas, Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan
Satu keluarga di Musi Banyuasin ditemukan tewas di dalam rumah. Polisi masih melakukan penyelidikan. Diduga tewas sejak Sabtu (16/12/2023)
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan dihebohkan dengan penemuan jasad satu keluarga di dalam rumah pada Rabu (20/12/2023).
Plt Kasat Reskrim Polres Muba, IPTU Dedi Kurniawan SH mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab kematian satu keluarga yang bernama Heri (50), Masturo (70) ibu dari Heri, Aurel (6) dan Marsel (11).
Warga menemukan 4 jasad dalam kondisi sudah membusuk dan terdapat luka di sekujur tubuh.
Diduga 4 jasad yang terdiri dari ayah, nenek dan 2 orang anak tewas dibunuh sejak Sabtu (16/12/2023) lantaran jasad salah satu anak masih menggunakan seragam pramuka.
Baca juga: Wanita di Samarinda Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Jasad Korban Disembunyikan di Dalam Termos Nasi
Dedi Kurniawan menambahkan jasad keempatnya telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk proses autopsi.
"Kita masih menunggu hasil dari pemeriksaan dari rumah sakit, keempatnya setelah ini langsung dilakukan autopsi di RS Bhayangkara, untuk informasi lebih lanjut nanti kita sampikan," lanjutnya.
Kepala Desa setempat, Agus Kurniawan menyatakan keempat jasad ditemukan karena warga mencurigai ada aroma tak sedap dari dalam rumah.
"Jasad korban ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB yang ditemukan oleh masyarakat, saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak kepolisian," bebernya.
Menurut Agus, petugas kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga dan warga menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke polisi.
"Penyebab kematian belum diketahui masih didalami pihak kepolisian, kita siap membantu pihak dengan memberikan keterangan dalam mengungkap kasus tersebut," tuturnya.
Baca juga: Jasad Manto Tergeletak di Kebun Sawit, Ada Bekas Jeratan di Leher hingga Bekas Gigitan di Tangan
Berdasarkan keterangan dari sejumlah warga, korban Heri baru menjual tanahnya seharga Rp200 juta.
Ia menduga keempat anggota keluarga menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
"Ya ada informasi korban ini baru menjual tanah beberapa waktu lalu, untuk jumlahnya tidak diketahui," tandasnya.
Saat ditelusuri, sejumlah barang milik korban juga tidak ada di rumah seperti sepeda motor.