Cegah Avian Influenza Jelang Nataru, Pemprov Bangka Belitung Siapkan Real Time PCR
Tes real time PCR ini dilakukan sejalan dengan tingginya permintaan konsumen terhadap berbagai unggas menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkah tes real time PCR di Laboratorium Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Tes real time PCR ini dilakukan sejalan dengan tingginya permintaan konsumen terhadap berbagai unggas menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Jalan Tol Solo-Jogja Dibuka Fungsional Secara Gratis Selama Libur Nataru
"Alhamdulillah, Babel kini sudah memiliki alat canggih real time yang mampu mendeteksi penyakit avian influenza pada unggas, 2-3 jam sudah keluar hasilnya, Insyaallah pasokan unggas terjamin baik kualitas maupun kuantitasnya jelang nataru ini," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal ZA dalam keterangan persnya, Sabtu (23/12/2023).
Menurutnya, penyakit avian influenza masih menjadi momok bagi para peternak unggas.
Hal ini karena banyaknya ternak unggas dewasa (ayam broiler lebih dari tiga minggu, ayam petelur dan ayam afkir) yang masuk ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Instrumen pencegahan menjadi sangat penting, jangan sampai muncul kluster AI pada unggas di Babel. Saya minta Bupati/Walikota melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masing-masing untuk melakukan monitoring secara ketat di lapangan. Fasilitas dari Pemprov manfaatkan, jangan tunggu baru ada kejadian baru bereaksi," jelas Safrizal.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk para pemasok unggas dari luar Babel, kata Safrizal, adalah memenuhi persyaratan seperti unggas tidak menunjukkan gejala klinis HPAI (High Patogenic Avian Influenza), tersedianya penampungan khusus untuk segera dilakukan pemotongan, dan tidak dibudidayakan lagi.
"Inovasi-inovasi dan berbagai terobosan sedang dan akan terus kita lakukan, utamanya terkait dengan sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pengendalian inflasi dan percepatan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.