Kematian 3 Anggota Band di Surabaya Dianggap Janggal, Diduga Akibat Miras, Keluarga Tolak Autopsi
Kematian tiga anggota band di Surabaya dianggap janggal. Diduga mereka meminum minuman keras yang diberi pengunjung. Keluarga tolak autopsi.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNNEWS.COM - Satu band yang beranggotakan 9 orang sempat manggung di Crouze Lounge Bar, Vasa Hotel, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (22/12/2023) hingga Sabtu (23/12/2023) dini hari.
Usai manggung, 3 anggota band meninggal dan anggota lain mengeluhkan badan terasa panas.
Diduga mereka meminum minuman keras di dalam bar tersebut.
Ketiga korban yang tewas yakni Indro Purnomo (sound engineeringg), William Raffly (drummer) dan Reza (pemain saxophone).
Kematian tiga orang ini diyakini polisi banyak hal yang janggal.
Baca juga: Pedagang Miras Oplosan di Cianjur yang Sebabkan 1 Pelajar Tewas Diperiksa Polisi
Oleh karena itu, polisi berusaha melakukan autopsi dua jenazah yang belum disemayamkan pihak keluarga.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendro Sukmono mengatakan, kronologi insiden ini bermula satu band beranggota sembilan orang menenggak minuman keras bersama-sama.
Dari hasil penyelidikan minuman yang ditenggak sembilan orang ini ada dua jenis. Pertama Bacardi dicampur jus diamond rasa crenberry.
Kedua vodka dan dicampur jus diamond rasa crenberry. Masing-masing minuman itu memiliki kandungan alkohol sebesar 40 persen.
"Kan ini harusnya diungkap ada zat apa di minuman mereka," ujarnya.
Polisi telah melakukan interogasi terhadap 5 orang di antaranya bartender, teman korban, dan pihak hotel. Tidak banyak informasi yang didapat. Akhirnya isa-sisa minuman sedang dilakukan uji laboratorium forensik.
Baca juga: Remaja Berusia 13 Tahun di Kabupaten Cirebon Tewas Usai Ikut Pesta Miras Oplosan
Selain itu, polisi juga telah melakukan autopsi terhadap korban William. Itu untuk melihat zat apa saja yang masuk kepada para korban. Hasil tersebut diperkirakan keluar satu minggu kedepan.
Polisi saat itu berharap jenazah korban Indro Purnomo juga bisa dilakukan autopsi.