Ada Tembakan Peringatan saat Kericuhan di Jayapura, Kapolres Sebut untuk Menghalau Massa
Untuk menenangkan massa, pihak berwajib pun mengeluarkan tembakan peringatan. Kapolres mengatakan, massa tiba-tiba menyerang aparat
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Massa pengiring jenazah eks Gubernur Papua Luka Enembe terlibat aksi lempar batu dan satu korbannya adalah Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.
Untuk menenangkan massa, pihak berwajib pun mengeluarkan tembakan peringatan.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen mengonfirmasi hal tersebut.
Ia mengatakan massa tiba-tiba menyerang aparat yang sedang melakukan pengamanan.
"Karena aparat itu masif saja, dan tidak ada reaksi, dan dalam pengamanan tadi, kami aparat sangat persuasif, tapi tiba-tiba aparat diserang oleh masa yang sangat banyak, jadi untuk menghentikan penyerangan, maka langkah tersebut yang dilakukan," ujarnya, dikutip dari Tribun-Papua.com.
Baca juga: Polisi Identifikasi Kerusakan Pasca Kericuhan di Sentani, Tertundanya Pemakaman Jenazah Lukas Enembe
Fredrickus pun menyayangkan hal tersebut bisa terjadi saat pengantaran jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Artinya, kita bersama-sama mengawal jenazah beliau ke tempat peristirahatan dengan baik, namun masih saja ditunggangi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kericuhan saat pengantaran, dan kami pun mengharapkan pihak-pihak yang terlibat bisa memberi pengamanan, sehingga seluruh proses yang dilakukan juga dapat berjalan aman, karena ini dalam kondisi duka, namun itu diabaikan," katanya.
Diketahui, massa juga melakukan perusakan saat pengantaran jenazah.
Pihak kepolisian kini tengah mendata kerusakan-kerusakan yang timbul tersebut.
"Kami sudah memerintahkan tim identifikasi untuk mendata kerusakan-kerusakan yang terjadi di sepanjang jalan hingga didepan STAKIN Sentani," ujarnya.
Selain itu, Kapolres mengatakan kondisi Kota Sentani kini telah kondusif dan kembali normal.
"Untuk kondisi saat ini sudah aman dan kondusif, maka itu kita berharap, kiranya kondusifitas ini dapat tetap terus terjaga agar seluruh aktivitas dapat kembali seperti semula," kata AKBP Fredrickus.
Ia menambahkan mobil milik Polda Papua juga dibakar oleh massa.
"Di situ ada beberapa kendaraan yang rusak, salah satunya mobil milik Karo Ops Polda Papua yang dibakar, sementara kerusakan yang lainnya, saat ini masih didata," kaytanya.