Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deretan Kerusuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe: Ricuh di Sentani Pindah Kota Jayapura

Berikut deretan kericuhan saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe. Sempat ricuh di Sentani lalu berpindah ke Kota Jayapura.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Deretan Kerusuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe: Ricuh di Sentani Pindah Kota Jayapura
Tribun-Papua.com/Yoshua Hanokh Sinah
Aksi tidak terpuji dilakukan oleh oknum-oknum yang tergabung dalam massa pengantar jenazah almarhum Lukas Enembe di wilayah Perumnas Waena, Kota Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023) sore. Aksi tidak terpuji tersebut adalah melakukan pemkabaran terhadap rumah toko (ruko) di perempatan lampu merah Waena. Berikut deretan kericuhan saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe. Sempat ricuh di Sentani lalu berpindah ke Kota Jayapura. 

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, mengungkapkan ada 14 korban luka akibat kericuhan yang terjadi di Sentani.

Lalu, di antaranya ada tujuh aparat TNI/Polri yang turut menjadi korban luka.

Selain itu, total ada 25 ruko rusak akibat dibakar oleh massa yang berada di Waena, Kota Jayapura.

"Ini ruko-ruko yang berdempetan dengan asrama intel tentara dari Denintel sehingga terjadi 25 unit ruko terbakar untuk total kerugiannya masih dihitung," kata Mathius.

Baca juga: Luka-luka Karena Dilempar Batu Pengiring Jenazah Lukas Enembe, Pj Gubernur Papua Dirawat ke Jakarta

Sementara untuk kerusakan di Sentani, kata Mathius, yaitu terdiri dari 1 mobil dibakar hingga ada dua bangunan rusak.

"Pada kejadian di depan STAKIN itu ada 14 korban luka-luka, untuk kendaraan 1 mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 2 unit bangunan rusak," ujarnya.

Jenazah Lukas Enembe Belum Sampai di Rumah Duka

Mathius juga mengungkapkan jenazah Lukas Enembe juga belum sampai di rumah duka di Koya Tengah, Distrik Muara Tami hingga Jumat dini hari.

Berita Rekomendasi

Padahal seharusnya, jenazah Lukas Enembe dimakamkan pada Kamis sore hari.

"Sampai saat ini (pukul 21.00 WIT) masih belum sampai di kediaman karena mereka masih terus melakukan aktivitas pengantaran jenazah menuju rumah almarhum di Koya Tengah," ujar Fakhiri, di Jayapura, Kamis malam.

Mathius mengungkapkan mengenai proses perjalanan iring-iringan jenazah yang mengalami beberapa kali hambatan.

Menurut dia, rombongan terhambat karena ada masyarakat yang menahan untuk melakukan prosesi pelepasan dan juga ada beberapa kali gesekan dengan aparat karena sikap massa yang cendrung anarki.

"Dalam perjalanan menuju sana itu juga ada insiden ada terjadi keributan di depan makam Theys."

"Kemudian sampe di Waena lagi berhenti di Expo, dicegat ada prosesi lagi di sana, kemudian terjadi pembakaran ruko di dekat lampu merah Waena," tuturnya.

Pemakaman diperkirakan akan dilakukan pada Jumat pagi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas