Soal Simpatisan Ganjar-Mahfud Dikeroyok, Harapan Ganjar Pranowo hingga TNI Dapat Dukungan
Ganjar Pranowo pun berharap kasus simpatisan yang dikeroyok oknum TNI di boyolali tersebut bisa diusut dengan tuntas.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Relawan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi korban pengeroyokan saat lewat depan Markas Kompi B Raider 408/Sbh, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023) siang.
Tujuh orang relawan terluka dan dua di antaranya dirawat intensif di RSU Padan Arang, Boyolali.
Ganjar Pranowo pun berharap kasus simpatisan yang dikeroyok anggota TNI tersebut bisa diusut dengan tuntas.
Ia juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Panglima TNI mengenai permasalahan ini.
KSAD juga telah berkomunikasi dengan Pangdam IV Diponegoro supaya timnya bisa mendapat informasi perkembangan kasus ini.
"Kami akan ikut terus," ucap Ganjar seperti yang diwartakan TribunSolo.com.
"Sekaligus ini peringatan siapapun untuk tidak melakukan tindakan semena-mena."
Baca juga: Buntut Aksi Anggota TNI Aniaya Relawan Ganjar, Gibran Minta Pendukungnya Tertib: Jangan Terpancing
Selain itu, korban juga akan diberikan pendampingan hukum.
"Beliau di TPN dan TPD siap,"
"Bahkan sudah menelpon sudah menyiapkan langkah-langkah," ucap TPD Boyolali Ganjar-Mahfud, Susetya Kusuma Dwi Hartanta.
Dandim Pastikan Tidak Ada Motif Polisi
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf. Wiweko Wulang Widodo, memastikan tak ada tendensi keberpihakan politik dalam motif pengeroyokan yang dilakukan oleh prajuritnya, Sabtu (30/12/2023).
Mengutip TribunSolo.com, ia mengatakan bahwa TNI harus netral.
"Perintah Panglima TNI, KSAD Soal Netralitas sudah jelas. Netralitas TNI harga mati," ungkapnya dalam sesi jumpa pers, Minggu (31/12/2023).