Bandara Frans Seda Maumere Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Lewotobi
Penutupan Bandara Frans Seda akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Editor: Dewi Agustina
"Kalau sudah tidak terdampak lagi, kami akan buka lagi," ujarnya.
Warga Mengeluh Kena ISPA
Sementara itu korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur mulai dilanda Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan mata merah.
"Banyak warga dan pengungsi yang mengeluhkan baru pilek, sakit lambung, diare, gatal-gatal, alergi dan mata merah karena debunya semakin banyak dan bertambah," kata Maria Andrina Masni, Kapala Puskesmas Boru, Selasa (2/1/2024).
Warga dan pengungsi yang mengeluhkan hal ini langsung ditangani tenaga kesehatan Puskesmas Boru bersama Tim Dokter yang bersiaga di lokasi pengungsian.
Mereka sudah diberikan obat tetes mata mata agar tidak makin parah.
Selain itu warga juga mendapatkan obat batuk dan pilek untuk memperingan sakit yang dialami.
Pihaknya juga mengedukasi pengungsi agar saat membersihkan rumahnya memakai pelindung, seperti kacamata dan masker.
Sebab, kandungan abu vulkanik bisa membahayakan mata, pernapasan dan kulit bila muncul iritasi.
Karena itu harus secepatnya mendapat penanganan, sebelum masuk dalam fase akut.
Tenaga kesehatan dan tim dokter melakukan jemput bola untuk menangani keluhan warga yang mengungsi ke rumah-rumah warga.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul BREAKING NEWS: Dampak Gunung Lewotobi Erupsi, Bandara Frans Seda Maumere Ditutup Sementara
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.