Cerita Petugas KA Turangga saat Terjadi Tabrakan, Listrik Mati hingga Ada Asap Mengepul
petugas KA Turangga ceritakan detik-detik saat terjadi tabrakan adu banteng, Jumat (5/1/2024) pagi tadi
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kereta Api (KA) Turangga tabrakan denga KA Commuter Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) sekira pukul 06.03 WIB.
Seorang petugas On Train Cleaning (OTC) KA Turangga bernama Jejen menceritakan detik-detik terjadinya tabrakan maut ini.
Tabrakan adu banteng ini menyebabkan kerusakan parah pada lokomotif hingga ada gerbong yang terguling.
Jejen mengatakan, saat tabrakan terjadi, ia berada di gerbong Eksekutif 4, tepat di belakang gerbong makan.
"Saya lagi di Eksekutif 4, belakang kereta makan."
"Posisi saya sedang membereskan fasilitas-fasilitas kereta api, mau dikumpulin di kereta makan," ujar Jejen, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: 4 Orang Petugas Jadi Korban Tewas Kecelakaan KA Turangga vs KA Baraya, PT KAI Berduka
Saat hendak berpindah gerbong, tiba-tiba terjadi guncangan keras.
"Waktu posisi mau nyebrang ke sambungan (gerbong), tiba-tiba udah terjadi aja (tabrakan) itu,"
"Cukup lama guncangan keras," tambahnya.
Jejen juga melihat adanya asap di bordes hingga kabin.
Listrik di gerbong, lanjutnya, juga langsung padam saat itu juga.
"Terus tiba-tiba muncul asap ke bordes sampai kabin, sama listrik padam," bebernya.
Beruntung, pintu gerbong masih bisa dibuka.
Ia pun langsung turun dan membantu evakuasi penumpang.
"Habis itu saya langsung turun dulu dan bantu evakuasi penumpang,"
"Pintu Eksekutif 4 masih bisa terbuka di kiri kanannya, cuman pintu yang buat nyebrang saja sudah dempet," bebernya.
Baca juga: Petugas KA Turangga Ceritakan Detik-detik Usai Terjadi Tabrakan, Bubun Ruhiyat Pasrah
Petugas OTC lainnya, Rendi Juni Wardani (33) juga menceritakan hal senada.
Saat itu, Rendi sedang membersihkan toilet di gerbong paling belakang.
Namun, tiba-tiba ada goncangan yang mendadak.
Ia pun menduga ada hal yang tak beres dengan kereta dari Surabaya menuju Bandung ini.
"Tiba-tiba saja adu banteng, terasa getarannya sampai ke belakang," ujar Rendi, dikutip dari TribunJabar.id.
Ia juga mengatakan, suasana langsung menjadi gelap.
"Getarannya lumayan lama, terus tiba-tiba kelistrikan padam, lampu mati," katanya.
Ia juga mendengar ada teriakan dari penumpang.
Beruntung, gerbang paling belakang tak terguling seperti gerbong lain.
Baca juga: Profil Julian Dwi Setiyono, Masinis KA Bandung Raya Meninggal dalam Tabrakan di Cicalengka
Diketahui, ada delapan gerbong KA Turangga yang anjlok.
Lalu tiga gerbong KA Commuter Line juga anjlok.
Bubun Ruhiyat (29) OTC KA Turangga lainnya juga menceritakan hal sama.
Ia menyaksikan, suasana di dalam gerbong terjadi keributan hingga para penumpang berteriak.
"Suasananya gelap, chaos, banyak teriak. Saya sendiri hanya bisa pasrah saat kejadian," kata Bubun di lokasi kejadian.
Mengutip Tribunjabar.id, ia juga menceritakan, saat tabrakan terjadi, kebanyakan penumpang masih dalam keadaan tidur.
"Penumpang kebanyakan masih tidur, karena belum jam makan," katanya.
Meski membuatnya syok, namun ia bersyukur karena tak terluka.
"Enggak ada luka, cuman sakit badan saja, syok, kebanting," kata Bubun.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Petugas KA Turangga Saat Tabrakan dengan KA Baraya di Cicalengka, Listrik Langsung Padam
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Rheina Sukmawati/Kiki Andriana)