Penyebab Tabrakan Dua Kereta di Bandung Belum Terungkap, Pakar Transportasi ITB Soroti Jalur Tunggal
Kereta Api Turangga 65A beradu banteng dengan Commuter Line Bandung Raya di petak jalan Haurpugur-Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 4 pegawai KAI meninggal dalam tabrakan dua kereta di petak jalan Haurpugur-Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (05/01/2023) pukul 06.30 WIB.
PT KAI belum mengungkap penyebab tabrakan antara KA Turangga 65A dan KA Commuter Line Bandung Raya lantaran masih dalam proses investigasi.
Seluruh penumpang dinyatakan selamat dan telah dievakuasi.
Sejumlah penumpang mengalami luka-luka karena masih tidur saat terjadi tabrakan.
Baca juga: DPR Akan Bahas Kecelakaan Kereta Turangga di Raker Evaluasi Angkutan Natal-Tahun Baru
KA Turangga melaju dari Stasiun Gubeng, Surabaya, dengan tujuan akhir Stasiun Bandung. Sementara itu, KA Commuterline Bandung berangkat dari Padalarang menuju Cicalengka.
Pakar Transportasi ITB, Sony Sulaksono Wibowo mengatakan masih terdapat jalur tunggal (single track) di jalur kereta api di Indonesia. Hal tersebut menjadikan jalur tersebut rawan kecelakaan.
"Dalam prosedur kereta api, untuk single track, kereta api harus bergantian. Kereta yang menjadi prioritas itu biasanya Turangga. Nanti, kereta api lokal masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta Turangga lewat, baru kereta lokal masuk ke jalur utama," katanya.
Sony menambahkan, tabrakan kereta api di jalur yang sama, bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.
“Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena, ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat,” ujarnya.
Terkait kecelakaan tersebut, Sony mengatakan agar jalur ganda (double track) segera dibangun agar tidak terjadi kejadian serupa.
Baca juga: 4 Petugas KA Meninggal dalam Insiden Tabrakan Kereta di Cicalengka, 2 di Antaranya Masih Terjepit
“Ke depannya memang harus disegerakan pembangunan (double track) jalur selatan. Yang sudah double track baru jalur utara. Jalur selatan sempat tertunda. Karena bagaimana pun juga kereta api masih menjadi salah satu angkutan favorit untuk jarak jauh, terutama saat musim liburan,” ujarnya.
Di sisi lain, perlu juga peningkatan dari berbagai kemungkinan timbulnya masalah di lapangan terkait komunikasi, seperti perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi insyarat di jalur yang masih single track.
Kata Pihak Rumah Sakit