Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Terapis Pijat Lakukan Mutilasi, Terungkap 3 Bulan Setelah Korban Tewas, Celurit Masih Dicari

Kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan terapis pijat di Malang terungkap 3 bulan setelah korban tewas. Polisi masih mencari barang bukti.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Cara Terapis Pijat Lakukan Mutilasi, Terungkap 3 Bulan Setelah Korban Tewas, Celurit Masih Dicari
IST
Ilustrasi pembunuhan. Satreskrim Polresta Malang Kota membeberkan kronologi pengungkapan pembunuhan dan mutilasi dengan tersangka seorang terapis pijat. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan disertai mutilasi dilakukan seorang terapis pijat di Malang, Jawa Timur bernama Abdul Rahman.

Korban yang berinisial AP (34) dibunuh pada 15 Oktober 2023 dan dimutilasi sehari kemudian.

Keluarga korban yang berada di Surabaya sempat membuat laporan orang hilang karena AP tak kunjung pulang ke rumah.

Kasus ini terungkap usai warga menemukan kerangka manusia di dekat Sungai Bango, Malang pada Kamis (4/1/2024).

Setelah dilakukan penyelidikan, tersangka ditangkap dan mengakui semua perbuatannya.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menyatakan tersangka memutilasi jasad korban menjadi 9 bagian menggunakan pisau.

"Pada Senin 16 Oktober 2023, pelaku membeli alat atau pisau potong. Lalu, jenazah korban dimutilasi menjadi 9 bagian. Kemudian, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam 3 kantong kresek," ucapnya, Senin (8/1/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan 2 kantong plastik dibuang ke Sungai Bango, sedangkan satu kantong plastik dikubur di bantaran sungai.

Petugas kepolisian masih mencari keberadaan celurit dan pisau yang digunakan untuk melakukan pembunuhan disertai mutilasi.

Menurut Kompol Danang, barang bukti tersebut dibutuhkan untuk proses hukum kasus mutilasi.

"Kami masih melakukan pencarian, terhadap kantong kresek yang berisi potongan tubuh korban, baju korban dan alat-alat (sajam) yang digunakan pelaku untuk membunuh dan memutilasi. Sehingga, bisa semakin terang perkara ini," katanya.

Baca juga: Masalah Perselingkuhan Jadi Motif Sementara Pembunuhan Pedagang Semangka di Jaktim

Kronologi Pembunuhan

Kompol Danang Yudanto, mengatakan tersangka juga membuka jasa memikat wanita atau pelet dan mempromosikannya di media sosial.

Korban yang mengetahui postingan tersangka merasa tertarik dan membayarkan sejumlah uang.

"Di media sosialnya, pelaku mengiklankan bahwa memiliki jasa ilmu guna-guna atau pelet."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas