7 Orang dalam Satu Keluarga di Lebak Banten Menderita Lumpuh: Begini Awal Mulanya
Kini satu keluarga tersebut tidak bisa beraktivitas, seperti layaknya orang normal pada umumnya.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, LEBAK-Penyakit kelumpuhan menyerang Keluarga Maman Abdurahman (37), warga di Kampung Curug Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten.
Kini satu keluarga tersebut tidak bisa beraktivitas, seperti layaknya orang normal pada umumnya.
Maman Abdurahman tinggal di rumah panggung dengan bilik dari bambu.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Ungkap Kondisi Tiga Anak yang Alami Lumpuh Layu karena Polio
Dirinya tinggal bersama delapan anggota keluarganya, sementara tujuh lainnya mengalami kelumpuhan, sedangkan satu orang lainya masih bisa beraktivitas normal.
Maman Abdurahman bercerita jika dirinya tidak bisa jalan sejak dua tahun terakhir.
"Tiba-tiba saja lemas, tidak ada kekuatan (berdiri),” kata Maman ditemui di rumahnya, dikutip Kompas.com pada Kamis (11/1/2024) kemarin.
Sebelum Maman, gejala serupa juga dialami oleh anggota keluarganya yang lain.
Paling awal adalah Misto yang sudah 20 tahun mengalami kelumpuhan kaki.
Total ada enam anggota keluarga Maman yang saat ini tidak bisa berjalan karena mengalami kelumpuhan kaki.
“Ada yang sudah lima tahun, delapan tahun, ada yang 20 tahun juga,” kata Maman.
Karena kelumpuhan tersebut, mereka tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal lain.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Temukan Kasus Lumpuh Layu Akut Akibat Virus Polio di Jateng dan Jatim
Bahkan untuk berpindah tempat, mereka harus berpegangan ke bambu yang dibuat untuk berjalan tertatih.
Sementara, pekerjaan sehari-hari dilakukan oleh istri Misto yang tidak mengalami kelumpuhan. Lalu, untuk kebutuhan hidup mereka mengandalkan bantuan dari para tetangga.
Menurut Maman, memang pernah dapat bantuan dari Pemerintah, namun hanya dua orang anggota keluarga yang mendapatkannya.