Suami di Cirebon Bunuh Istri yang Menolak Hubungan Badan, Pindahkan Bayinya sebelum Tikam Korban
Suami di Cerebon nekat menghabisi nyawa istrinya dengan sadis. Pelaku kemudian membungkus jasad istrinya dengan sprei dan dibuang ke sungai.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - MM (20), suami di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, OP (20).
Pembunuhan itu dipicu korban menolak ajakan pelaku untuk berhubungan badan.
Kasus ini terungkap dari temuan mayat di Sungai Wangan Ayam, Desa Jatipura, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Rabu (10/1/2024).
Melansir TribunJabar.id, MM membunuh istrinya pada Minggu (7/1/2024).
MM merasa cemburu dengan istrinya yang selalu menolak saat diajak berhubungan suami istri.
Ia pun menduga istrinya memiliki selingkuhan.
Sebelum itu, MM dan istrinya juga sering terlibat cekcok.
"Jadi seminggu sebelumnya, mereka itu sudah sering cekcok permasalahan rumah tangga."
"Diajak berhubungan beberapa kali juga menolak, sampai yang terakhir hari Minggu itu diajak berhubungan istrinya nolak."
"Dia (pelaku) beranggapan bahwa istrinya punya selingkuhan," Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni saat konferensi pers, Senin (22/1/2024).
Di malam kejadian, korban tidur dengan bayinya yang masih berusia 11 bulan.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Seorang Istri oleh Suami di Cirebon Lantaran Tak Mau Diajak Berhubungan Badan
Sekira pukul 00.30 WIB, MM membawa bayinya yang saat itu tidur, keluar dari kamar dan diletakkan di ruang tengah.
MM kemudian kembali ke kamar dan menghabisi nyawa istrinya menggunakan golok.
Pelaku melukai leher istrinya dengan sadis.
Sumarni menyebut, pembunuhan itu sudah direncanakan oleh pelaku dengan detail.
Jasad korban yang bersimbah darah dibungkus dengan kain sprei dan dibuang ke Sungai Wangan Ayam.
Lokasi pembuangan jasad korban itu berjarak 200 meter dari rumah pelaku.
"Sudah direncanakan memang, jumlah luka (korban), yaitu 3 tusukan, 1 sayatan," ujar Sumarni menambahkan.
Kronologi Penemuan Jasad Korban
Diwartakan TribunJabar.id, jasad OP ditemukan oleh warga sertempat dalam kondisi terbungkus kain dan tersangkut di tumpukan sampah.
Awalnya, warga dan polisi belum mengetahui pasti identitas jasad perempuan tersebut.
Setelah ditemukan, jasad perempuan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Polda Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan autopsi.
Dua hari kemudian, polisi bersama warga dan perangkat Desa Jatipura memakamkan jasad itu, Jumat (12/1/2024).
Makam korban pun ditulis tanpa nama karena polisi dan warga masih belum mengetahui identitas korban.
Namun, pada Sabtu (13/1/2024), ada warga berinisial S yang melaporkan kehilangan anak perempuannya berinisial OP, berusia 20 tahun.
Baca juga: Terungkap Cara Sadis Pria Kabupaten Cirebon Bunuh Istri, Gunakan Pisau dan Golok untuk Membunuh
Suami OP yakni MM juga disebut menghilang.
Setelah musyawarah dengan D yang merupakan bapak dari MM atau besan S, keduanya sepakat melaporkan hilangnya OP ke Polsek Susukan.
S pun mendengarkan penjelasan dan hasil autopsi yang telah dilakukan petugas kepolisian.
Dari penjelasan itu, S menyakini mayat yang ditemukan terbungkus sprei itu merupakan anaknya.
S semakin yakin setelah melihat tanda lahir tahi lalat di bawah hidung dan juga luka di kaki bekas kecelakaan pada tubuh mayat tersebut.
"Menurut S, ciri-ciri ada bekas kecelakaan di kakinya, dan satu lagi ada tahu lalat di sini (di bawah hidung)."
"Itu kata orang tuanya dan saat lihat foto hasil, sesuai," kata Kepala Desa Bunder, Rio Budiarto, dilansir Kompas.com.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul DETIK-detik Kejinya MM Habisi Istrinya di Cirebon, Pindahkan Dulu Bayinya, lalu Tikam Korban
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Eki Yulianto, Kompas.com)