Kisah Ibu Tuna Netra Rawat Putri Cantiknya yang Seorang ODGJ dan Tuna Wicara
Seorang ibu bernama Diah (70) merawat putri cantiknya, Nurhasanah (30) yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan seorang tuna wicara.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kisah cukup menyentuh datang dari Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Seorang ibu bernama Diah (70) merawat putri cantiknya, Nurhasanah (30) yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan seorang tuna wicara.
Diah sendiri merupakan seorang tuna netra yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Kakak kandung Nurshasanah, Maman yang juga seorang tuna netra menuturkan, Nurhasanah telah alami gangguan kejiwaan sejak usia remaja.
"Penyebabnya itu karena dia frustasi akibat tidak dapat berbicara, sehingga kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan teman seusianya," ucap Maman, Jumat (26/1/2024).
Nurhasanah, sebagai anak bungsu dari lima bersaudara ini terpaksa harus terpenjara di dalam kamar.
Sejak dua tahun terakhir ini, pihak keluarga mengaku sudah pasrah dengan kondisi Nurhasanah.
Pasalnya, mereka tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakit kejiwaannya tersebut.
"Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari juga kami hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah serta belas kasihan dari para tetangga saja," kata Maman.
Pihak keluarga hanya berharap Nurhasanah bisa menerima pengobatan rutin dan bantuan tenaga untuk membantu aktivitasnya di rumah.
Terutama di tengah keterbatasan yang dialami ibu Diah yang tinggal berdua bersama anak bungsunya tersebut.
Baca juga: Heboh Sepasang ODGJ akan Hubungan Intim di Alun-Alun Ambulu Jember, Warga Berhasil Mencegah
Ditemui terpisah, Kepala Desa Buniseuri, Rusmana menjelaskan, kondisi keluarga Diah dan Nurhasanah ini sudah menjadi perhatian Pemerintah Desa (Pemdes) Buniseuri bersama Puskesmas Cipaku.
"Sudah jadi perhatian kami, pengobatan sudah pernah dilakukan ke luar daerah, dan untuk kehidupan ekonomi keluarga ini sudah dibantu melalui program bantuan pangan dan rutilahu," jelasnya.
Berdasarkan data di Desa Buniseuri, setidaknya ada 10 warganya yang menderita gangguan jiwa berat, dan 3 di antaranya terpaksa harus dikurung.
Sementara itu, berdasarkan data dari Puskesmas Cipaku mencatat ada 102 warga dari 8 desa yang mengalami gangguan jiwa, seperti yang dialami Nurhasanah.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Pilu Wanita Cantik yang Alami Gangguan Jiwa, Terasa Miris Lantaran Diurus Ibu yang Tuna Netra