Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan Maut di Simalungun yang Tewaskan 5 Guru, Sopir Truk Jadi Tersangka dan Positif Narkoba

Berikut ini kabar terbaru soal kecelakaan di Simalungun, Sumatera Utara yang menewaskan lima orang guru SMK1 Siantar

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kecelakaan Maut di Simalungun yang Tewaskan 5 Guru, Sopir Truk Jadi Tersangka dan Positif Narkoba
HO
Dedi Setiadi Maret Tampubolon (35), supir truk dalam kecelakaan yang menewaskan enam pengguna jalan di Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, Kamis (25/1/2024) 

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan sebuah truk kembali terjadi.

Kali ini, terjadi di di Jalan Lintas Siantar - Seribudolok, Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (24/1/2024) siang.

Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah truk tronton pengangkut air mineral galon dengan nomor polisi BK 9957 CE.

Truk tersebut menabrak sejumlah kendaraan yang menyebabkan enam orang tewas dan empat orang terluka.

Lima dari enam korban meninggal merupakan rombongan guru SMKN 1 Siantar, Simalungun.

Kini, pihak kepolisian pun telah menjadikan sopir truk bernama Dedi Setiadi Maret Tampubolon tersebut sebagai tersangka karena dianggap lalai.

Selain itu, pihak kepolisian juga akan meminta pertanggungjawaban dari perusahaan tempat dedi bekerja.

Berita Rekomendasi

Mengutip Tribun-Medan.com, Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi mengonfirmasi hal tersebut.

"Kita juga ingin melihat sejauh mana perusahaan yang mempekerjakan yang bersangkutan dalam pengangkutan barang ini, seperti apa kesiapannya dan hal lain,"

"Tentu kita ingin minta pertanggung jawabannya baik itu sopir atau pihak lain yang tentunya tidak bisa lepas dari tanggung jawab ini," ujar Irjen Agung, Jumat (26/1/2024).

Pihaknya akan melakukan penyelidikan tentang kondisi truk yang dikendarai tersangka.

Baca juga: Sopir Truk yang Angkut Galon Air Pemicu Kecelakaan di Simalungun Positif Gunakan Narkoba

Dari pengakuan awal, kecelakaan diakibatkan oleh rem blong dan sopir tak mampu mengendalikan kemudi.

"Pengemudi kita tetapkan sebagai tersangka kemarin, dan kita proses penanganannya lebih lanjut dan penyidikannya sedang dilakukan oleh direktorat lalu lintas dan kita pastikan fakta-fakta ini nanti kita sajikan pengadilan," lanjut Kapolda.

Pihak kepolisian juga melakukan tes urine kepada sopir.

Irjen Agung menuturkan, setelah keluar hasilnya, ternyata sang sopir positif mengonsumsi narkoba.

"Kita temukan tes urine maupun tes darahnya positif amfetamin dan yang bersangkutan ngaku mengkonsumsi narkoba," kata Irjen Agung.

Pengakuan Sopir

Dedi Setiadi, sopir truk mengatakan, truk yang ia kemudikan kondisinya normal.

Saat itu, ia berangkat dari depot air di Tanah karo menuju ke Pematang Siantar melalui Kecamatan Pematang Raya.

Namun, di tempat kejadian, ia merasakan ada hal aneh yang terjadi di truknya.

"Di tempat kejadian mulai terasa mulai nggak ada lagi (blong). Sehabis tikungan kan turunan. Kemudian saya usahakan porseneling di gigi lima ke gigi tiga biar truk ini bisa berhenti. Rupanya gak berhenti dan kecelakaan, Pak," kata Dedi seperti yang diwartakan Tribun-Medan.com.

Ia mengaku bahwa mengemudikan truk tidak ugal-ugalan.

"Pas mau berangkat saya periksa. Saya senter. Saya gak ada ugal-ugalan, Pak. Setelah rem nggak ada saya oleh Pak. Goyang Pak," lanjutnya.

Disinggung mengapa Dedi tidak banting setir ke kawasan perladangan, justru tetap berada di jalur, ia mengaku bahwa saat itu sudah panik.

"Sudah linglung, Pak. Sudah panik, Pak," ujar Dedi.

Baca juga: Korban Truk Tangki Nyungsep di Sumedang Tinggalkan Anak Berusia 5 Tahun dan 7 Bulan

Ia juga menyebut bahwa truk tersebut sedang memuat 995 galon dengan berat mencapai 40 ton.

Dedi pun ingin meminta maaf kepada keluarga korban yang meninggal meupun luka-luka.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya pun tidak mau terjadi. Apapun prosesnya, saya terima, Pak," kata Dedi.

Diketahui truk yang dikemudikan Dedi tersebut menabrak sejumlah kendaraan di Kelurahan Merek Raya.

Truk tersebut menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya.

Nahas, truk pengangkut galon tersebut menimpa mobil yang dinaiki guru SMKN 1 Siantar.

Lima orang guru yang hendak melayat pun tewas akibat tertimpa truk.

"Jadi guru-guru yang melayat ini pengurus sosial kekeluargaan sekolah."

"Dan guru yang sedang tidak ada jam belajarnya pada hari itu," kata Kepala SMK Negeri 1 Siantar, M Syahrizal Damanik, dilansir Kompas.com.

Berikut daftar lima guru SMKN 1 Siantar yang tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

1. Sri Welpeni Purba (56), guru seni budaya, warga Kabupaten Simalungun.

2. Rosemian Gultom (55), guru pendidikan agama Kristen, warga Kabupaten Simalungun.

3. Elpine Simanjuntak (55), guru bahasa Inggris tidak tetap, warga Kabupaten Simalungun.

4. Sri Juni Eva Saragih (52), guru Matematika, warga Kota Pematangsiantar.

5. Surti Togatorop (28), warga Kabupaten Humbahas.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sopir Truk Bikin 6 Nyawa Melayang dan 4 Luka-luka, Polda Sumut Minta Pertanggungjawaban Perusahaan

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Medan.com, Fredy Santoso/Alija Magribi)(Kompas.com, Teguh Pribadi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas