Konsumsi Pelantikan KPPS di Sleman Mirip Snack Melayat, Ini Klarifikasi Pihak Katering dan KPU
Yashinta YY, Manajer Shinta Catering mengatakan, pihaknya bukan vendor langsung yang bermitra dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah unggahan yang menunjukkan foto konsumsi acara pelantikan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, viral di media sosial.
Pasalnya, dalam unggahan tersebut menunjukkan, isi dari snack yang diberikan saat pelantikan KPPS dinilai tidak layak bahkan disebut menyerupai jamuan dalam acara melayat atau lelayu.
Salah satu katering yang menyediakan konsumsi tersebut ada Shinta Catering.
Pihak manajemen Shinta Catering pun memberikan klarifikasi mengenai hal tersebut.
Yashinta YY, Manajer Shinta Catering mengatakan, pihaknya bukan vendor langsung yang bermitra dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman.
Ia mengatakan, pihaknya yang terlibat dalam pengadaan produk boga hanya sebatas mengerjakan pesanan dari vendor lain.
"Kami yang terlibat dalam pengadaan produk boga hanya mengerjakan pesanan sesuai kesepakatan dengan vendor atau pihak yang memesan kepada kami," kata Yashinta, dikutip dari TribunJogja.com.
Pesanan tersebut lah yang kemudian jadi snack yang dikonsumsi untuk pelantikan serentak KPPS di Sleman, Kamis (25/1/2024).
Yashinta juga turut prihatin atas kejadian tersebut dan menyesalkan kenapa bisa terjadi.
"Kami berkomitmen memberikan servis terbaik, kepada pelanggan-pelanggan kami,"
"Semoga pihak terkait dapat mengambil pelajaran dan hikmah atas peristiwa tersebut," terangnya.
Baca juga: Viral Konsumsi Pelantikan KPPS Disebut Mirip Snack Lelayu, KPU Sleman: Harusnya Rp15 Ribu Per Kotak
Klarifikasi KPU
Pihak KPU Sleman pun menuturkan, kejadian tersebut merupakan kesalahan dari vendor atau pihak ketiga penyedia jasa konsumsi.
"Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut," kata Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi.
Mengutip TribunJogja.com, ia juga merasa kaget karena anggaran untuk konsumsi pelantikan antara Rp15-16 ribu per pack, tapi fakta di lapangan tidak memuaskan.
Menurutnya, perencanaan pengadaan snack konsumsi pelantikan ada di sekretariat, selaku kuasa pengguna anggaran.
Mulanya, anggaran konsumsi akan diturunkan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat kelurahan.
Namun ada arahan bahwa tak bisa diturunkan ke bawah.
Alhasil, sekretariat menunjuk vendor atau pihak ketiga.
Pihak ketiga juga sudah berkoordinasi dengan PPS untuk menentukan jadwal maupun tempat pelantikan.
"Setelah final, ternyata fakta di lapangan, konsumsi yang tersedia tidak layak atau konsumsi yang ada tidak memanusiakan. Karena dengan anggaran Rp 15 ribu ini kok penyediaan konsumsinya hanya seperti itu," kata Baehaqi.
Ia menuturkan, komisioner maupun sekretariat KPU Sleman sudah memanggil pihak vendor selaku penyedia konsumsi.
Menurut Baehaqi, penjelasan yang disampaikan pihak vendor juga dihadiri Paguyuban Jagabaya se-Kabupaten Sleman yang juga merasa kecewa.
"Dari pihak vendor menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan terkait pengadaan (konsumsinya). Ternyata vendor mensub-kan ke penyedia yang lain," jelas Baehaqi.
Pihak vendor 'melempar' penyediaan konsumsi ke pihak lain karena merasa tak mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut.
Pihak KPU Sleman pun telah melakukan evaluasi atas kejadian ini supaya tak terulang di kemudian hari.
Ia pun berujar, di kegiatan lain, nantinya akan diturunkan sampai tingkat kecamatan.
"Tindak lanjutnya, terkait dengan pengadaan kegiatan lain, ketika dilaksanakan PPK- PPS maka anggaran akan diturunkan. Juga ada kegiatan bimtek. Anggaran diturunkan kepada sekretariat PPK," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Konsumsi Pelantikan KPPS di Sleman Mirip Snack Lelayu, Ini Klarifikasi Manajemen Shinta Catering
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Ahmad Syarifudin)