Mahasiswa ITB Unjuk Rasa soal Bayar UKT Kuliah Pakai Skema Pinjol, Sampaikan 4 Tuntutan
Sejumlah mahasiswa ITB melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran UKT menggunakan skema pinjaman online (Pinjol).
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan aksi unjuk rasa terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) menggunakan skema pinjaman online (pinjol).
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di depan Kantor Rektor ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/1/2024).
Mereka tiba di lokasi aksi sekitar pukul 14.00 WIB, sambil membawa spanduk berisi tulisan berbagai kritikan seperti 'Danacita Hapus Cita-cita', 'Pendidikan Harus Membebaskan Bukan Menjajah Finansial', hingga 'Institut tapi Pinjol'.
Dikutip dari TribunJabar.id, dalam aksi unjuk rasa tersebut, ada empat poin tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa, yakni:
- Memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT) penyelenggaraan dana lainnya yang tidak memberatkan mahasiswa;
- Menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan;
- Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga;
- Menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Dikti Ristek Kemendikbudristek, Nizam, meminta kampus memberikan solusi pembiayaan yang baik untuk mahasiswa.
"Tidak boleh ada anak yang tidak dapat melanjutkan kuliah hanya karena alasan ekonomi."
"Kami meminta agar kampus mencari solusi skema pendanaan yang baik, aman, dan tidak menambah masalah ekonomi mahasiswa, serta untuk melindungi mahasiswa dari jeratan hutang," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Senin.
Nizam mengungkapkan, pemerintah telah menyediakan dukungan dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk pendanaan mahasiswa.
Anggaran KIP Kuliah Tahun 2023 sebesar Rp 11,7 triliun diberikan kepada 893.005 mahasiswa.
Sementara, untuk tahun 2024, Rp 13,1 triliun diberikan kepada 964.946 mahasiswa.
Meski begitu, lanjut Nizam, KIP Kuliah tersebut tentu tidak dapat mencukupi semua pendanaan mahasiswa.
Baca juga: Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Mahasiswa ITB Tegas Tolak hingga Lakukan Unjuk Rasa
Sehingga, Nizam meminta kampus menyediakan pendanaan yang tidak memberatkan mahasiswa.
"Maka kami berharap kampus agar dapat membantu mahasiswa yang membutuhkan pendanaan melalui gotong royong semua pihak, alumni, program corporate social responsibility (CSR) dari mitra dunia usaha dan dunia industri, juga dukungan dunia perbankan dan lembaga keuangan dengan skema yang tidak memberatkan," pungkas Nizam.
Penjelasan ITB
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, telah memberikan penjelasan terkait pembayaran UKT kuliah yang disebut mahasiswa menggunakan skema pinjol.