Penyakit HIV Tak Halangi RC Rampok Warga, Sepak Terjangnya Berakhir, Tubuh Ditembus Belasan Peluru
RC adalah pria asal Aceh yang selama ini tinggal di hutan di Kampar, Provinsi Riau, namun ia kerap beraksi di wilayah Sumbar.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Perampok sadis yang selama ini menghantui warga Sumatera Barat, RC, akhirnya tewas diberondong oleh aparat kepolisian pada Sabtu (27/1/2024).
RC adalah pria asal Aceh yang selama ini tinggal di hutan di Kampar, Provinsi Riau, namun ia kerap beraksi di wilayah Sumbar.
Sepak terjang buronan perampok yang selama ini menjadi buruan Polda Sumbar dan Polda Riau akhirnya berakhir.
Baca juga: Fakta-fakta Penahanan Toni Tamsil Terkait Korupsi Tata Niaga Timah, Apa Kaitannya dengan Sosok Aon
Butuh belasan peluru untuk melumpuhkannya, hingga akhirnya RC tersungkur di halaman belakang rumahnya yang terletak di tengah hutan di Desa Batu Belah, Kampar.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, polisi terpaksa melumpuhkannya karena ia melawan saat akan ditangkap.
Dalam sebuah pengintaian selama enam jam sejak pukul 00.00 WIB, polisi menggerebek rumah tersangka.
Namun tersangka menyadari sedang diintai dan memberikan perlawanan dengan menembaki petugas, hingga ada yang terluka.
Tak ingin ambil risiko, petugas langsung memberondongkan senapan mereka, hingga akhirnya RC tewas.
Baku tembak antara tersangka dengan petugas berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit.
"Pelaku RC tewas di halaman belakang rumahnya. Semua tembakan yang mengarah pelaku RC, dari jarak jauh semua.
"Saat itu (baku tembak) istrinya ada didalam (rumah)," kata Kombes Asep Darmawan, Minggu (28/1/2024) dikuti dari Tribun Pekanbaru.
Dalam penggerebekan ini RC ditemukan tewas mengalami 14 luka tembak dalam serta 11 luka tembak luar.
Baca juga: Pasutri di Medan Rampok Mobil Taksi Online, Pura-pura jadi Penumpang dan Turunkan Sopir di Jalan
Ia tertembak di bagian lengan, paha, pinggang dan tungkai bawah.
Selain itu, polisi menemukan beberapa pucuk senjata api. Diduga pistol-pistol tersebut yang selama ini digunakan tersangka melakukan aksi bengisnya
"Dilihat secara kasat mata ada senjata api pabrikan beserta beberapa butir peluru. Tapi belum diketahui darimana tersangka mendapatkan senjata ini," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan.
Berdasarkan hasil penggeledahan di rumah RC, ditemukan tiga pucuk senpi rakitan dan pabrikan serta peluru.
Di antaranya, sepucuk senjata api jenis Pistol merk Macarov warna Silver kalibre 7,65mm, sepucuk senjata api jenis Pistol merk Bareta kalibre 9mm, sepucuk senjata api jenis revolver, 2 buah magazine, 8 butir amunisi senjata api Laras panjang kalibre 7,62mm.
Kemudian, 23 butir amunisi kalibre 9 mm, anak kunci T, 8 butir amunisi senjata api jenis Pistol kalibre 7,65mm, dan perlengkapan senjata api, seperti pen dan per.
Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, RC tewas di rumahnya yang terletak di tengah hutan di Desa Batu Belah, Kampar.
"Jenazah RC kami bawa ke RS Bhayangkara sebelum dilakukan pemulangan ke kampung halamannya di Aceh," lanjutnya.
Menderita HIV
RC ternyata menderita penyakit menular yang sangat berbahaya yaitu Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Asep Darmawan mengatakan hal tersebut setelah jasad tersangka diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
"Hasil pemeriksaan darah (pelaku RC), dia mengidap penyakit kronis menular HIV," ujarnya.
Terungkap Dari 'Nyanyian' Anak Buahnya
Polisi menemukan lokasi tinggal RC setelah dua anak buahnya telah diringkus lebih dulu.
Keduanya adalah I dan Z, ditangkap pada Kamis (25/1/2024). Mereka kemudian 'bernyanyi' mengungkap lokasi tempat tinggal sang bos.
Ketiganya telah beraksi selama lima kali di Sumbar setelah terjadinya pandemi Covid-19 lalu.
Kombes Pol Asep Darmawan menyebut, mereka telah lima kali melakukan aksi perampokan.
Pertama mereka merampok di Bukittinggi pada 2021 lalu.
Kawanan penjahat tersebut berhasil menggasak uang Rp 700 juta dan menembak korbannya.
Kemudian RC Cs kembali menggarong di kota yang sama pada 2022. Saat itu mereka berhasil membawa uang Rp70 juta.
Kelompok itu kemudian melakukan perampokan di Kabupaten Solok dan Padang Pariaman dengan mengincar warga yang mengenakan perhiasan emas.
Terakhir, pada 2024, RC kembali beraksi di Solok dan menggondol uang Rp40 juta.
Dua anggota Subdit III Jatanras Polda Riau terluka akibat terkena tembakan RC.
"Kami mem-backup penangkapan pelaku yang tinggal di Kampar. Dia (pelaku RC) melakukan kejahatannya di Provinsi Sumatra Barat berkali-kali," ujarnya.
Baku tembak berakhir seusai RC tewas dan terkena tembakan di bagian lengan, paha, pinggang, dan tungkai bawah. ( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.