Diduga Lindas Anjing Hingga Tewas, Seorang Profesor di Makassar Akan Dipolisikan
Animal Defenders Indonesia dan Aliansi Peduli Hewan Indonesia (APHI) akan melaporkan seorang profesor berinisial AA di Makassar, Sulawesi Selatan.
Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Animal Defenders Indonesia (ADI) dan Aliansi Peduli Hewan Indonesia (APHI) akan melaporkan seorang profesor berinisial AA di Makassar, Sulawesi Selatan ke polisi.
AA diduga dengan sengaja dan tanpa tujuan melindas anjing peliharaan tetangganya hingga tewas.
"Kami akan melaporkan AA ke Polrestabes Makassar besok pagi, 31 Januari 2024 setibanya di Makassar," kata Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona, Selasa (30/1/2024).
Peristiwa tersebut terjadi pada 27 Januari malam sekira pukul 23.00 WITA di Perumahan Bukit Khatulistiwa, Kota Makassar.
Awalnya, sang pemilik melepaskan dua anjing peliharaannya dengan pertimbangan sudah larut malam dan tidak akan mengganggu orang lain.
Tidak lama kemudian, ia menyaksikan mobil tetangganya melindas satu anjing peliharaannya yang bernama Siro. Ia langsung berteriak memanggil suaminya dan memeriksa kondisi anjing Siro yang ternyata tewas di tempat.
"Yang membuat pemilik makin sedih dan kecewa, bapak yang mengendarai mobil tersebut tidak merespon sedikitpun. Padahal pemilik sudah berteriak dan menangis ditambah temannya marah-marah juga. Harusnya kan dengar karena si bapak rumahnya depanan. Tapi si Bapak tanpa peduli dan tanpa merasa bersalah malah langsung masuk ke rumahnya," jelas Doni.
Ironisnya, terduga pelaku merupakan seorang profesor yang seharusnya dapat menjadi teladan, tidak hanya di lingkungan akademis tapi juga di lingkungan masyarakat.
Baca juga: Anjing Hamil di Palangkaraya Terjepit di Gorong-gorong selama 5 Jam, Evakuasi Berlangsung Dramatis
"Informasi dari masyarakat dan sudah kami verifikasi melalui website Dikti, profesor AA adalah guru besar di bidang kesehatan masyarakat serta dosen di 2 universitas swasta. Satu di Kota Makassar dan satunya lagi di Palopo," kata Doni.