VIRAL Porsi Makan Tak Wajar Saat Bimtek KPPS di Pasaman Barat, Diduga Ada Penyunatan Anggaran
Porsi makanan begitu sedikit dan ditambah lauknya cukup kecil bahkan ada diantara mereka yang tidak mendapat sayur
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Padang Ahmad Romi
TRIBUNNEWS.COM, PASAMAN BARAT - Ramai di media sosial terkait perbedaan porsi makan dan snack yang diterima oleh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Pasaman Barat, seperti yang dialami KPPS di Kecamatan Luhak Nan Duo.
Porsi makan siang yang mereka terima dari panitia kegiatan tidak wajar dan layak.
Pasalnya porsinya begitu sedikit dan ditambah lauknya cukup kecil, bahkan ada diantara mereka yang tidak mendapat sayur.
“Kami hadir sebagai anggota KPPS di Aula Kampus Yappas untuk mengikuti Bimtek pada Minggu (28/1/2024) kemarin, namun ada hal yang membuat kami bertanya yaitu mengenai porsi makan,” kata salah seorang anggota KPPS di Kecamatan Luhak Nan Duo yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada TribunPadang.com, Selasa (30/1/2024) pagi.
Dikatakanya memang nasi kotak, namun porsinya sangat sedikit.
Menurut saya kalau porsi segitu hanya seharga Rp10 ribu, karena disini juga ada harga Rp15 ribu yang porsinya jauh lebih banyak dan lengkap,” ungkapnya.
Hal itu sebutnya tidaklah wajar, apalagi mereka saat itu berkegiatan mulai dari pagi hingga sore.
Baca juga: Kejati DIY Telusuri Dugaan Korupsi Isi Snack Box Acara Pelantikan KPPS Sleman Mirip Acara Takziah
“Kalau untuk makan dengan kegiatan satu hari, itu tidak pantas sehingga sebagian dari kami terpaksa membeli nasi kembali dari luar untuk tambah, karena memang porsi nasi itu tidak cukup untuk kami makan siang,” ujarnya.
Selain itu, makan siang ketika kegiatan itu menurutnya juga sangat terlambat.
Mereka baru mendapatkan nasi untuk makan siang pada pukul 14.00 WIB.
“Sudah porsinya sedikit, ditambah waktu makannya juga jauh terlambat.
Menurut kami hal ini perlu menjadi perhatian, karena nantinya kami akan bekerja penuh pada hari pencoblosan, tentu kesehatan kami juga perlu diperhatikan,” ucapnya.
Bimtek yang berlangsung saat itu sebutnya dihadiri sekitar 200 orang KPPS dari tiga nagari, yakni Nagari Pujorahayu, Nagar Ophir dan Nagari Giri Maju.