Pria Berbobot 210 Kg di Gianyar Meninggal Setelah Alami Gagal Napas, Sempat Tak Sadarkan Diri
Bombom yang memiliki bobot 210 kg ini meninggal, Sabtu sekitar pukul 22.16 Wita.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Pria obesitas, I Putu Bagus Trisna Hadibrata (34), warga Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga Gianyar, Bali meninggal dunia usai mendapatkan penanganan medis di RSUD Sanjiwani, Sabtu (3/2/2024) malam.
Pemilik nama panggilan Bombom yang memiliki bobot 210 kg ini meninggal, Sabtu sekitar pukul 22.16 Wita.
Pihak rumah sakit menyatakan korban sudah mengalami gagal napas saat tiba di RS.
Wadir Umum RSUD Sanjiwani Gianyar, Putu Awan Saputra, membenarkan bahwa pasien obesitas atas Bombom telah meninggal dunia.
Baca juga: Pria Obesitas Berbobot 210 Kg di Gianyar Bali Pingsan di Rumahnya, Evakuasi Terpaksa Gunakan Pikap
"Pasien masuk UGD sudah dalam kondisi gagal napas, diberi tindakan maksimal, kejut jantung tidak ada respon. Jenazah masih dititip di kamar jenazah," ujar Putu Awan Saputra.
Saat Tribun Bali mendatangi rumah mendiang, tampak sepi.
Adik Bombom, orang satu-satunya yang ada di sana, enggan memberikan komentar terkait kakaknya.
Sementara istrinya, telah pulang ke rumahnya di Denpasar.
Diketahui bahwa kedua orang tua Bombom telah lama meninggal dunia.
"Maaf, tidak bisa (memberi komentar). Pemakamannya juga belum tahu, belum ada rapat keluarga," ujar adik mendiang, Minggu sekitar pukul 09.00 Wita.
Dievakuasi Menggunakan Mobil Pikap
I Putu Bagus Trisna Hadibrata (34), pria obesitas berbobot 210 kg dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar setelah tak sadarkan diri, Sabtu (3/2/2024) pukul 21.30 Wita.
I Putu Bagus Trisna Hadibrata pingsan di rumahnya di Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Sabtu malam.
Baca juga: Rentan Diabetes, Anak Obesitas Harus Cek Gula Darah Setiap Tahun
Petugas sempat kesulitan membawa tubuh I Putu Bagus Trisna Hadibrata lantaran bobot tubuhnya lebih dari 200 kg.
Alhasil pasien itu terpaksa diangkut menggunakan mobil pikap milik BPBD Gianyar menuju ke rumah sakit.
"Tidak memungkinkan pasien masuk ke ambulans, karena kondisi yang sangat besar," ujar Wakil Kepala Markas PMI Gianyar, I Made Gede Lokayasa.
Dikarenakan memiliki bobot 210 kilogram, pihak ambulans PMI Gianyar yang sempat dihubungi oleh BPBD Gianyar tidak bisa melakukan evakuasi pria yang karib disapa Bombon itu.
Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba membenarkan bahwa pihaknya sempat berkoordinasi dengan PMI Gianyar untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Dimana saat mendapat laporan, diketahui Bombom dalam keadaan pingsan.
Ia mengungkapkan jika I Putu Bagus Trisna Hadibrata dievakuasi bukan menggunakan mobil ambulans.
"Dikarenakan memang tidak memungkinkan masuk ke ambulans, sehingga kami evakuasi tubuh korban menggunakan pikap," ujar Gus Suamba.
Gus Suamba mengatakan, proses evakuasi ke atas pikap membutuhkan proses yang cukup panjang.
Baca juga: Pria di China Sukses Turunkan Berat Badan 50 kg, Syok Lihat Tetangganya yang Obesitas Terkena Stroke
Sebab, dikarenakan tubuhnya yang berat, mengakibatkan pengangkatan ke atas pikap membutuhkan tenaga banyak orang.
"Dibantu oleh warga setempat, sekitar pukul 21.45 Wita, Bombom bisa diangkat dari kamarnya untuk dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu yang bersangkutan pingsan," ujar Suamba.
Sebelum dievakuasi ke RSUD Sanjiwani tepatnya pada Jumat 2 Februari 2024, kata Gus Suamba, pihaknya juga sempat dimintai tolong oleh keluarga untuk memindahkan Bombom dari tempat tidur satu ke yang lainnya.
Saat itu, Bombom mengerang kesakitan.
Informasinya, Bombom mengalami sakit asam urat.
"Sebelumnya kita juga turunkan Tim TRC untuk memindahkan tubuhnya, saat itu ia kesakitan. Tapi masih sadarkan diri," ungkap Suamba.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Bombom Pria Berbobot 210 Kg di Gianyar Meninggal, RSUD Sanjiwani: Masuk UGD, Kondisi Gagal Nafas