Jembatan Khas Belanda Muncul usai Longsor di Bogor, Tertulis Tahun 1881
Sebuah jembatan kecil muncul setelah longsor di Sungai Cipendit, Gang Makam, Kelurahan Cilendek Barat, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah jembatan kecil muncul setelah longsor di Sungai Cipendit, Gang Makam, Kelurahan Cilendek Barat, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.
Hal tersebut cukup membuat warga heboh setelah tahu pembuatan jembatan tersebut.
Ternyata, tahun pembangunan jembatan ini berada di angka 1881 atau sama dengan Stasiun Bogor yang juga bertuliskan tahun 1881.
“Karakteristik sungai Cidepit memang ini karakteristik sungai yang dibangun pada zaman itu yakni Kolonial. Maka tidak aneh ketika jembatan ini bertuliskan tahun 1881,” kata peneliti tim ahli cagar budaya (TACB) Kota Bogor, Taufik Hasunna.
Jembatan ini jika dilihat memang hanya memiliki panjang seluas 10 meter saja.
Namun jembatan ini memiliki arsitektur khas Belanda dengan ada lengkungan di bawah jembatan yang digunakan sebagai tempat air sungai untuk lewat.
Secara fungsinya saat itu, kata Taufik, jembatan ini merupakan jembatan irigasi diwilayah Cidepit bahkan sampai ke Bekasi.
“Fungsinya itu ya itu untuk persawahan dan warga sekitar. Sampai juga ke wilayah Bekasi sana,” tambahnya.
Berdasarkan berbagai literasi, jembatan Cidepit yang bertuliskan tahun 1881 ini jika diusiakan lebih tua dari Jembatan Bendung Katulampa yang baru dibangun tahun 1889 silam.
Keberadaan Jembatan ini juga memang tidak terlepas dari penamaan wilayah Cilendek saat itu yang memang dialiri oleh Sungai Cidepit.
Tidak hanya itu, Cilendek juga dialiri oleh Sungai Cisadane, Cibanen, Ciangke dan Cileho.
Maka tak aneh, di zaman itu jembatan ini memiliki fungsi yang sangat strategis yakni sebagai irigasi atau penyalur air untuk wilayah sekitar.
Namun begitu, jembatan ini belum bisa dikategorikan sebagai benda cagar budaya (BCB).
BCB sendiri harus memiliki karakteristik sendiri salah satunya bisa sebagai tempat edukasi.