Anak caleg DPRD Kabupaten Wonosobo Mengaku Dianiaya Ketua DPC Gerindra Wonosobo
Penganiayaan yang dialaminya mengakibatkan luka di wajahnya hingga harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Editor: Erik S
"Katanya saya memukuli, berita itu sama sekali tidak benar, saya ngeplak juga engga, memukuli juga engga. Saksinya ada semua," tegasnya.
Namun demikian, ia membenarkan adanya pertemuan dengan Aqil pada dini hari itu.
Lebih lanjut dijelaskan, upaya menemui Aqil guna mengklarifikasi perihal informasi adanya dugaan intimidasi yang dilakukan Aqil kepada PAC Gerindra.
Sumardiyo mengaku mendapat informasi adanya upaya untuk mengalihkan suara dari salah satu caleg kepada caleg lain yakni Miftah yang tak lain adalah orang tua Aqil.
"Saya menanyakan sama Aqilnya itu kenapa situ membawa preman datang ke PAC mengintimidasi, suruh mengalihkan suaranya Dwi (caleg) ke Miftah," jelasnya.
Pada saat itu, Sumardiyo mengaku hanya berniat memegang tangan Aqil dan memintanya untuk turun dari mobil guna menanyakan perihal informasi yang didapatnya.
"Saya hanya megang tangannya, tapi dia berontak. Tapi saya belum sampai megang tangannya. Dan pada waktu itu Miftah datang menyuruh Aqil visum dan opname. Namun Aqilnya bilang saya ngga papa ko suruh opname visum gimana wong saya sehat biasa. Tapi dipaksa bapaknya opname visum," terangnya.
Meskipun buntut kejadian ini tersebut ia dilaporkan ke pihak kepolisian, Sumardiyo mengaku siap mengikuti proses hukum yang akan berjalan.
"Saya belum ada panggilan. Saya menunggu panggilan dari Polres. Setalah itu pasti saya akan melapor balik karena saya tidak melakukan itu, karena saya difitnah seperti itu saya akan melaporkan balik," tandasnya. (ima)
Penulis: Imah Masitoh
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kronologi Anak Caleg Ngaku Dipukul Ketua DPC Gerindra Wonosobo hingga Masuk RS, Ini Versi 2 Pihak