Bocah SD di Jeneponto Ditampar Guru, Berawal dari Main Bola, Kini Pelaku Diberhentikan Sementara
Ia diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh guru honorer bernama Nyursyawalia, Rabu (28/2/2024) lalu.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
Terpisah, Kepala Sekolah Nuraeni mengaku kaget saat mendengar kasus ini.
"Saya belum tahu persis bagaimana kronologinya karena saat kejadian saya berada di Makassar," akunya.
"Lebih jelasnya saya konfirmasi dulu ke teman-teman guru jadi besok kita konfirmasi ulang," pungkasnya.
Diberhentikan Sementara
Terbaru ini, Nursyawalia mengaku menyesal telah melakukan penganiayaan terhadap muridnya.
Ia pun kini harus menerima sanksi atas perbuatannya tersebut.
Meski menerima sanksi, namun Nursyawalia mengaku lega lantaran pihak korban menerima permintaan maafnya.
"Alhamdulillah kemarin dipertemukan dengan orang tua ananda (ANA) dan beliau juga sangat murah hati memaafkan kesalahan saya," kata Nursyawalia saat ditemui Tribun-Timur.com di ruangan kepala SDN 02, Jumat (1/3/2024).
Ia mengaku, penamparan tersebut dilakukan secara spontan.
"Tiba-tiba ada bola dengan keras kena mukaku, HP-ku jatuh pecah layarnya dengan spontan emosi naik, tanpa sadar saya reflek menampar," ucapnya.
Setelah menampar korban, ia langsung merasa menyesal.
Baca juga: Populer Regional: Remaja Melahirkan di Rumah Kosong - Motif 4 Pelaku Aniaya Santri hingga Tewas
Ia kemudian meminta maaf dan mendatangi ANA di hari berikutnya.
"Saya cari itu anak waktu kejadian saya datangi minta maaf dan besoknya saya datangi lagi saya cari-cari ketemu di depan pagar saya minta maaf," terangnya.
Kini, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Nursyawalia diberhentikan sementara.
Ia diberhentikan sementara selama tiga bulan hingga ANA yang duduk di bangku kelas 6 SD tamat sekolah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.