Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marah Disebut Pengangguran, Pria di Baubau Lempari Bom Molotov ke Ayahnya, 2 Bocah Ikut jadi Korban

Seorang pria di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara nekat melempar bom molotov ke ayahnya lantaran tak terima ditegur pengangguran.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Marah Disebut Pengangguran, Pria di Baubau Lempari Bom Molotov ke Ayahnya, 2 Bocah Ikut jadi Korban
Mega Nugraha/Tribun Jabar
Ilustrasi ledakan bom molotov. Seorang pria di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara nekat melempar bom molotov ke ayahnya lantaran tak terima ditegur pengangguran. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara nekat melempar bom molotov ke ayahnya lantaran tak terima ditegur pengangguran.

Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau pada Selasa (27/2/2024) lalu.

Sebelumnya, ayah pelaku bernama Gafur Ode menegur anaknya yang berinisial R (22) untuk mencari pekerjaan.

Sebab, setelah menikah hingga bercerai, R tidak bekerja dan kerap mabuk.

"Sudah cerai, aktivitasnya cuma tidur, minum, mabuk-mabukkan," jelas Gafur, Minggu (3/3/2024) dikutip dari TribunSultra.com.

Akibat teguran ini, Gafur dan R terlibat cekcok hingga terjadi pengancaman.

"Saya bunuh kau, saya bakar rumah," ucap Gafur menirukan kalimat yang dilontarkan pelaku.

Berita Rekomendasi

Gafur juga sempat mengancam akan menjual speaker milik R jika tidak bekerja.

"Saya bilang juga mau jual spiker, mungkin itu yang buat dia marah," jelasnya.

Kata dia, setelah mengancam, anaknya itu pergi entah kemana, lalu kembali sekira 10 menit bersama bom molotov di tangannya.

"Dibakar, terus dibuang jatuh sejengkal dari kaki saya," jelas Gafur.

Baca juga: Viral Korban Begal di Solo Terseret 300 Meter demi Pertahankan HP Peninggalan Mendiang Ibu

Dua bocah ikut jadi korban

Bom molotov itu meledak di dua rumah yang berlokasi pada lorong kecil Lingkungan Wurahabake.

Dua rumah itu dihuni dua keluarga yang masih kerabat Gafur.

Tak hanya mengenai Gafur, adik R (4) dan sepupu perempuan pelaku.

Saat berbincang dengan ibu korban, pelaku hendak melempar ke arah bapaknya, namun kedua bocah juga berada di lokasi yang sama.

"Saya dengar ledakan, mungkin pelaku ini mau lempar ke bapaknya tapi ada anak-anak ini di sekitar situ," terang ibu pelaku.

Kedua bocah itu terkena ledakan dan mengalami luka pada bagian pangkal paha hingga kaki, lengan, telinga, sampai bibir korban.

Sementara, Gafur mengalami luka bakar bagian kaki.

Baca juga: Viral Kaki Bocah Putus Ditebas ODGJ di Buton, Korban Diserang saat Bermain, Polisi Amankan Pelaku

Terpaksa dirawat di rumah

Gafur mengaku, ekonomi keluarganya terbilang kurang mampu untuk membiayai pengobatannya dan kedua bocah tersebut.

Setelah peristiwa nahas tersebut terjadi Selasa (27/2/2024) kedua bocah yang menjadi korban sempat dibawa ke rumah sakit.

Namun, karena kedua bocah tersebut tidak terdaftar BPJS, pihak keluarga meminta untuk rawat jalan.

"Kami tanya ke dokter, bisakah dirawat jalan. Dokter berkata bisa, akhirnya kami putuskan rawat jalan sebab biaya perawatan yang cukup tinggi," jelas Gafur.

Kata dia, membayar perawatan untuk pertolongan pertama kedua bocah ini, dua keluarga yang merupakan kakak beradik harus patungan untuk melunasi tagihan rumah sakit.

Alhasil sejak tanggal 28 Februari 2024 lalu, kedua bocah dan ayah pelaku tersebut dirawat jalan dengan obat yang telah diberikan dokter.

Baca juga: Viral Video Sound System Acara Nikahan Tersambar Petir di Jember, Tak Ada Korban, Ini Kronologinya

Terhitung empat hari dirawat di rumah, ketiga korban belum tampak pulih.

KS terbaring lemas di depan sebuah kipas angin yang dipinjamkan oleh tetangganya.

Hampir seluruh tubuhnya tertutup perban tetapi perban bagian kaki korban telah dibuka hingga tampak lukanya.

Kondisi R juga sama memprihatinkannya dengan KS.

Terlihat perban membalut kaki dan tangan korban hingga luka bakar pada area wajahnya.

Dituturkan ayahnya, bocah laki-laki ini terkadang merasa perih pada bagian belakang saat berbaring sebab luka bakar hingga ke area tersebut.

"Jadi kalau dia menangis, biasanya kami angkat sebentar lalu diletakan kembali," jelas Gafur.

Pelaku masih dicari

Peristiwa ini telah ditangani oleh Polres Baubau.

Namun, pihaknya belum menemukan keberadaan pelaku.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polres Baubau, AKP Abdul Rahmad.

Pihak kepolisian masih mencari informasi ke KBO Reskrim Polres Baubau.

"Kasusnya sudah ditangani sat Reskrim polres Baubau, namun hingga saat ini pelaku sedang dalam pencarian," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSultra.com dengan judul Korban Bom Molotov di Kota Baubau Sultra Ternyata Tergolong Masyarakat Tidak Mampu

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunSultra.com/Harni Sumatan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas