Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesawat Smart Air Diduga Jatuh di Nunukan Belum Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan

Tim Search and Resque (SAR) hingga Jumat (8/3/2024) petang belum juga menemukan pesawat Smart Air.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pesawat Smart Air Diduga Jatuh di Nunukan Belum Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan
smart air
Pesawat milik Smart Air 

TRIBUNNEWS.COM -- Tim Search and Resque (SAR) hingga Jumat (8/3/2024) petang belum juga menemukan pesawat Smart Air.

Pesawat PK SNE jenis Pc6 Pilatus milik Smart Air dilaporkan hilang kontak di tebing gunung wilayah Krayan Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat.

Pesawat PK SNE jenis Pc6 Pilatus milik Smart Air saat terbang menuju Binuang diawaki dua orang.

Baca juga: Pesawat PC6 Pilatus Smart Air Hilang Kontak, Dua Pesawat Diterjunkan untuk Operasi Pencarian

Pesawat tersebut diawaki dua orang yaitu pilot Capt M Yusuf dan seorang lagi bernama Deni

Smart Air beregister  PK SNE jenis Pc6 Pilatus milik Smart Air saat terbang menuju Binuang diawaki dua orang.

Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril mengatakan, informasi yang didapatkan dari masyarakat di Krayan ada yang sempat mendengar suara dentuman.

“Memang ada informasi ada kabar dari lapangan bahwa ada dugaan-dugaan dari masyarakat setempat yang mendengar ada letupan. Diduga suara itu adalah lokasi jatuhnya pesawat itu. Dan masyarakat setempat sudah bergerak ke lokasi tersebut,” beber Syahril.

Baca juga: Pesawat Smart Air Tergelincir di Nduga Papua Pegunungan, Polisi: Tidak Ada Korban Jiwa

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, jelas Syahril, pihaknya belum bisa mengupdate hasil dari pencarian oleh warga setempat.

"Informasi belum didapatkan, kami putus komunikasi karena tak ada jaringan," ujarnya.

Pihak SAR kini sudah berkoordinasi pihak TNI dan Polri.

Mereka saat ini sedang berusaha mencari koordinat jatuhnya pesawat tersebut.

Dikatakan Syahril, apabila saat pencarian ditemukan objek diduga PK SNE nanti akan dilaporkan oleh tim yang berhasil turun ke lokasi.

“Ada upaya dilakukan dan setelah dapat informasi A1, baru bisa laksanakan evakuasi namun sampai saat ini belum ada,” jelasnya.

Unsur SAR yang dilibatkan hari ini adalah Tim Rescue Kansar Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Brimob Polda Kaltara, Satrol Lantamal XIII Tarakan, Airnav Tarakan, UPBU Juwata Tarakan, BMKG Tarakan, Smart Aviation dan Susi Air.

Selanjutnya ada juga Bell 412 Kodam Mulawarman, Heli Rapeling 5 set, alkom, halmatro rescue cutting dan peralatan medis.

Soal Smart Air

Pesawat PK-SNE milik Smart Air jenis PC6 Pilatus dengan rute Bandara Tarakan (TRK) – Lapter Binuang (BNG) – Bandara Robert Atty Bessy (LNU) mengalami lost contact pada Jumat (8/2/2024) pukul 11.22 WITA.

Mengutip laman website resminya, Smart Aviation merupakan maskapai yang berada di bawah bendera PT Smart Cakravala Aviation.

Perusahaan Smart Cakrawala Aviation ini berdiri pada akhir 2016 dan berkantor pusat di Jakarta. Maskapai Smart Aviation ini didirikan oleh Pongky Majaya yang kini menjadi CEO.

Baca juga: Pesawat Smart Air yang Bawa Sembako Hilang Kontak di Nunukan, Warga Dengar Dentuman di Tebing

PT Smart Cakrawala Aviation ini mengoperasikan 11 (sebelas) pesawat Cessna Caravan 208/208B, satu helikopter Airbus H 130 T2 dan dua pesawat Pilatus PC-6 Porter.

Sebelumnya, PT Smart Cakravala Aviation telah memiliki basis operasi dan pemeliharaan utama di Singkawang Kalimantan Barat juga di Nabire Papua.

"Visi kami Menjadi perusahaan penerbangan yang mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kepuasan pelanggan. Misi kami Menyelenggarakan jasa transportasi udara secara profesional dengan prinsip Good Corporate Governance," tulis keterangan dalam laman website resmi, dikutip Jumat.

Adapun pada Jumat (8/3) siang tadi, pesawat perintis bernama PK SNE type Pilatus PC6 Smart Air hilang kontak di Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024).

Pesawat tersebut hilang kontak usai berangkat dari runway Bandara Juwata Tarakan menuju Desa Binuang, Krayan Tengah dan diduga jatuh di tebing gunung wilayah Krayan Tengah.

Pesawat perintis tersebut membawa sembako yang masuk dalam program subsidi ongkos angkut (SOA) barang. Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Irwan mengatakan warga sekitar lokasi kejadian bahwa sempat mendengar dentuman keras di tebing gunung sekira pukul 10.00 Wita.

"Warga yang berladang di sekitar TKP (tempat kejadian perkara) mendengar ada suara dentuman di tebing gunung," kata Andi Irwan kepada TribunKaltara.com

Kendati begitu, Andi Irwan belum mengetahui pasti perihal dentuman yang didengar warga akibat jatuhnya pesawat perintis tersebut.

Mengenal Desa Binuang Krayan Tengah

Nama Binuang mendadak mencuat, menyusul kabar pesawat perintis Smart Air hilang kontak saat terbang ke arah desa di Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut pada Jumat (8/3/2024).

Binuang merupakan sebuah lokasi di Kecamatan Krayan Tengah. Di mana di wilayah ini, ada 3 desa, yakni Long Mutan, Pa' Milau dan Desa Binuang sendiri.

Perkampungan Desa Binuang ini dihuni sekira 150-an Kepala Keluarga (KK) atau sekira 700-an jiwa.

Binuang bagian dari dataran tinggi Krayan, yang lebih dekat ke Malinau.

Menurut beberapa warga setempat, dari Binuang bisa ditempuh lewat darat kurang lebih 12 jam ke Malinau, hanya jalannya belum memadahi. Bahkan masih harus menyebrangi sungai, karena beberapa jembatan belum terbangun.

Di Binuang ada satu lapangan terbang cukup representatif. Bernama Bandara ST Padan.

Nama Tipa Padan, mengingatkan kita dengan nama wakil gubernur (Wagub) Kaltara Yansen Tipa Padan (TP).

Ya, benar saja. Binuang merupakan kampung halaman Yansen TP. Hingga kini, wagub Kaltara yang juga mantan bupati Malinau 2 periode itu, masih sering pulang ke kampung halamannya.

Samuel Tipa Padan, yang menjadi nama bandara di Binuang, tidak lain adalah nama orang tuanya.

Seperti diketahui, Yansen TP merupakan anak dari pasangan Samuel Tipa Padan dan Roslen Betung. Ia lahir di Pa’Upan, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan. Karena kalau itu, sang ayah bertugas di sana.

Mengutip dari beberapa sumber, dan cerita dari masyarakat Binuang, pembangunan bandara S. Tipa Padan Binuang ini mulai dikerjakan oleh masyarakat sekitar tahun 1960-an.

Seorang anak muda, kala itu yang bernama Samuel Tipa Padan yang tidak lain ayah dari Yansen TP, memprakarsai pembangunan bandara tersebut.

Berbekal pengalaman, keberanian dan semangat, ST Padan mengumpulkan orang tua, tokoh masyarakat dan pemuda untuk menyampaikan ide membangun sebuah Lapangan Pesawat perintis di Kampung Ba Binuang (sekarang disebut Desa Binuang).

Akan tetapi, ide ini tidak disambut baik oleh beberapa orang yang menganggap itu sebuah ide yang tidak mungkin dapat terwujud, namun satu sisi ada juga masyarakat yang mendukung ide tersebut.

Namun, sosok Samuel Tipa Padan, tidak patah semangat untuk mendorong semangat untuk mewujudkan sebuah perubahan yang beliau yakini dapat membawa mereka keluar dari terisolir, terpencil dan terpinggirkan dari daerah perkotaan.

Hingga akhirnya setelah memalui perjungan berat, terbangun lah lapangan terbang tersebut. Dan diberi nama S Tipa Padan.

Bandara ini sudah beberapa kali dilakukan peningkatan. Bahkan sekarang sudah beraspal bagus, dan representatif untuk didarati pesawat. Meski hanya sebatas jenis pesawat kecil atau perintis.

Di Bandara Binuang, ada beberapa pesawat yang mendarati. Seperti MAF, Susi Air dan Smart Air. Salah satunya pesawat Smart Air jenis pilatus PK-SNE, yang dikabarkan hilang kontak pada Jumat (08/03/2024).

Pesawat ini bisa digunakan sebagai pengangkut penumpang, maupun barang. Dengan kapasitas 6 penumpang.

Tribun Kaltara berkesempatan menumpangi pesawat jenis ini Bandara Binuang, beberapa bulan lalu.

Ketika itu, dari Bandara RA Bessing Malinau, ke Binuang ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit. Sementara, info pilot yang menerbangkan pesawat itu, dari Tarakan-Binuang 45 - 60 menit.

Kembali ke Desa Binuang. Desa ini, merupakan kawasan paling ramai di Kecamatan Krayan Tengah. Dengan mayoritas penduduk merupakan warga Dayak Lundayeh. 

Mata pencaharian penduduk, rata-rata sebagai petani. Beras Adan Krayan menjadi andalan komoditi dari desa itu.(Tribunnews.com/Tribun Kaltim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas